SM*SH

Rabu, 06 April 2011

cinta cenat cenut

SINOPSIS (Cinta cenat cenut Ep.1) “I DARE YOU”

<span> </span>pagi itu, saat lalu lalang kendaraan mulai melanda kota Jakarta. riuh kendaraan yang berlalu lalang membuat putri (Natasha rizky) dan ayahnya (dery drajat)  yang tengah mengendarai motor akan telat datang ke sekolah. hari ini putri pertama kali datang ke sekolah. rambutnya dikuncir dua dengan pita warna warni ,di lehernya tergantung beberapa buah-buahan plastik. yapss.. dia sedang menjalani MOS atau Masa Orientasi siswa.
            saat lampu merah menyala. semua kendaraan berhenti termasuk putri dan ayahnya.
“ihh,, ayah nanti putri telatt,,” ujar putri yang duduk di belakang motor.
            tak lama dari belakang, muncul mobil mewah berwarna merah yang berhenti disamping putri. seseorang dalam mobil itu membuka jendela mobil lalu membuang minuman kaleng kosong dan langsung mengenai kepala ayah putri.
“haduhh,, kalo buang sampah jangan sembarangan dong!!” protes ayah putri. orang itu tak memperdulikan ,ia langsung menutup jendela mobilnya kembali.
sontak putri langsung turun dari motor dan mengetuk jendela mobil orang itu.
“eehhh bukaaa!! lo gila ya,..” ucap putri.
“sorry,, gue kira sebelah gue tempat sampah..” ujar si pemilik mobil tanpa melihat putri di luar.
“ehh enak aja! itu kepala bokap gue!”
si pemilik mobil langsung menutup jendela mobilnya lagi. tanpa memperdulikan putri yang sibuk mengetuk-ngetuk kaca jendelanya.
“ehhh ehh.. woyy gak sopan banget sih!” teriak putri.
“udah put.. naik naikk..! nanti kamu telat lagi..” perintah sang ayah. putri pun kembali menaiki motor di belakang ayahnya.
            saat sampai di sekolah putri yang baru, ia turun dari motor dengan tergesa-gesa. bahkan wejangan yang hendak ayahnya sampaikan padanya pun tak didengar.
sangkin terburu-burunya, putri sampai menabrak seniornya saat berada didepan sekolah. (senior : diperankan oleh zanetta georgina)
“heh anak baru!! lo itu punya mata gak sih? jelas-jelas gue lagi jalan disini lo malah nabrak gue!” bentak Zee sebut aja zee sambil melihat putri dari ujung kaki ke ujung kepala.
“heh!!” zee mencengkram dagu putri. “pagi pagi jangan cari masalah sama gue!!”  lanjutnya, lalu ngeloyor pergi.  putri hanya terdiam.
            segera putri masuk kedalam sekolah. didalam sana, banyak siswa baru lain yang sedang menjalani masa MOS. disuruh ini dan itu. saat putri berjalan , ia kembali bertemu dengan zanetta.
“lo lagi.. lo lagi!! lo apa-apaan sih pake kaos kaki kanan kiri beda! yang laen tuh pake kaos kaki putih semua!! lo itu nyari sensasi aja ya disekolah ini!” bentak zanetta untuk kedua kalinya. “ sekarang berlutut!!! ayo berlutut!!” pintanya sambil mendorong putri.
            sementara itu ,dihalaman sekolah. 3 mobil mewah baru datang. turunlah satu persatu si pemilik mobil itu. 7 lelaki super keren.
“selamat pagi semuanya..” ucap si ketua osis di dalam ruangan sekolah. ia lalu  menjelaskan semua aturan sekolah. namun tiba-tiba.. 7 orang yang baru datang tadi menghampiri. semua pandangan tertuju pada mereka.
“semua berlutut!!” perintah zee. otomatis seluruh peserta mos menurutinya.
putri memandang salah seorang dari 7 orang itu. “itukan cowok songong yang nimpuk ayah pake minuman kaleng..ngapain dia ada disini?” ujarnya dalam hati.
“peraturan sekolah bisa kalian baca nanti! sekarang gue akan bacain peraturan dari gue...rafael rusdiantoro, dan ini wajib kalian taatin!” ujarnya menggunakan megaphone.
“siapa sih tuh orang??” tanya putri pada teman disampingnya.
“mereka itu SM*SH ,, seven man as seven heroes! mereka itu boyband yang lagi naik daun..mereka terkenal banget! kabarnya mereka itu masih satu keluarga,dan salah satu dari mereka adalah anak dari orang terkaya no 5 di indonesia!.”
“ohh.. gitu” sahut putri datar.”maaf deh! gue jarang nonton infotainment! lagian apaan sih?? aneh banget.. smash? apa tuh smash.. bulu tangkis kan itu!! hahaa..” putri dan kawan barunya itu tertawa, padahal rafael sedang bicara didepan.
“woy.. kalian yang disitu!!” teriak rafael menunjuk putri.
##dihalaman sekolah.
“haha,,haha,,hahah” putri dan kawannya, Guntur disuruh tertawa sambil memegang kedua telinga dan berdiri satu kaki.
“gimana? capek kan !! makanya jadi anak baru jangan macem-macem.. terutama sama gue! ” bentak rafael.
“heh!! orang kaya sombong yang suka buang sampah dilampu merah..! lo pikir lo siapa? harusnya lo kasih contoh kita yang bener!! bukan senioritas lo yang gak penting kayak gini!!” putri balik melawan rafael.
“lo !!!”
“raf.. “ lerai zee. “ tadi aku udah cari tau tentang dia. namanya putri, dia ini yang dapetin beasiswa dari sekolah kita..! maklumlah anak kampung!” lanjut zee. rafael terlihat emosi dan menyuruh putri kembali ke posisi semula. yaitu berdiri dengan satu kaki dan memegang telinga.
“ohh.. murid beasiswa?? cari gratisan ya..kasian amat! asal lo tau ya.. gue pemilik sekolah ini! sekali gue minta beasiswa lo dicabut,, lo angkat kaki dari sekolah ini!” ancam rafael. lalu pergi.
            saat pulang sekolah bersama Guntur. putri menceritakan kekesalannya pada rafael dan 6 kawannya yang lain.
“ehh ngomong-ngomong, smash itu ada siapa aja sih? kok banyak banget.. mana pada belagu semua lagi..” tanya putri.
“mereka itu ada tujuh! ada dicky, ilham, reza,rangga, bisma ,rafael sama, morgan!”
dicky itu.. yang pake kaca mata. sikapnya ramah dan kadang-kadang masih kaya nak kecil. hobinya main PSP.
ilham sama reza itu adik kakak. ilham yang kulitnya putih dan reza yang item manis. walaupun mereka adik kakak, mereka jarang bertengkar. *padahal di gambarnya, si reza sama ilham lagi berantem* reza deket banget sama dicky.
rangga itu, pendiem dan juga ramah sama fans. dia paling deket sama ilham.
Bisma itu terkenal agak playboy. tapi tetep aja banyak yang suka sama dia. dia juga paling cuek.
morgan itu,wajahnya ganteng dan keliatan paling cool.  agak tertutup. gak banyak omong dan sukanya baca buku. beda sama anak-anak smash yang lain.
dan terakhir, rafael. dia itu semacam pemimpin di grup smash. mungkin karena dia pewaris utama dari perusahaan TORO GRUP. wajarlah, rafael disegani banyak orang termasuk sama anak-anak smash.
“lo fans ya sama smash??” tebak putri menunjuk wajah Guntur.
“apaan sih?? ayo ah pulang…”
“ahahah fans kan lo??”
            putri pulang dengan menggunakan bajaj. didalam bajaj itu ternyata tertempel poster besar bergambarkan smash. putri langsung menutupnya dengan tas karung yang dibawanya. dan saat berjalan menyusuri gang rumahnya, lagi-lagi putri melihat poster smash terpampang jelas. dia benar-benar kesal.
            sedangkan rafael. dia baru sampai dirumahnya yang super mewah. disambut oleh 3 pelayannya, namun tak sedikitpun rafael memperdulikan pelayannya itu.
             rafael lansung berjalan menuju kolam renang. ia duduk dikursi pinggir kolam.
“sialan banget tuh cewek!! ngeselin aja bisanya..” gerutu rafael sambil teringat kembali ucapan putri tadi.
 tak lama 3 pelayannya membawa jus jeruk. namun, saat rafael meminum jus itu, ia langsung melepehkannya.
“jus apaan ini??” tanya rafael.
“jus jeruk tuan..” jawab seorang pelayannya.
“coba lo minum!!” rafael menyuruh pelayannya meminum jus itu.
“ini jus jeruk kok tuan, dan rasanya pas!”
“pas apanya??? sekarang lo berdiri di situ!!”perintah rafael menyuruh pelayannya berdiri di sisi kolam, lalu mendorongnya hingga basah kuyup karena terjatuh ke dalam kolam.
“kalian bertiga gue pecat!!” teriak rafael. tiga pelayan yang baru saja di pecat itu lalu pergi.
"kami berdua juga tuan.." jawab dua pelayan sambil ketakutan.
"resek ya lo..gue bilang kan lo bertiga !!" bentak Rafael
            rafael yang kesal ,langsung mengeluarkan ponsel dari sakunya lalu menelpon bisma. ia meminta malam ini para anggota smash berkumpul di tempat biasa.
sementara itu dirumah putri yang terlihat sederhana. ibunya (meisya siregar) sedang mejahit baju. dia adalah seorang  penjahit.
“ehh anak ibu udah pulang..gimana sekolahnya? temen kamu baik kan?? ayo dong cerita..” ucap ibu penasaran , saat melihat putri datang.
“baik apanya? pada belagu gitu… udah ah ceritanya nanti aja..”
“ya udah, nanti cerita ya sama ibu..”
            putri langsung berjalan menuju sofa. ia menyandarkan tubuhnya yang sangat lelah. dimeja ada beberapa majalah. putri membacanya dan untuk kesekian kalinya putri melihat ada artikel tentang smash dimajalah itu.
“argghh,,” putri langsung menutup majalah itu. lalu mengambil remote dan menyalakan TV. dan lagi-lagi.. acara TV itu adalah smash.
“kenapa sih dimana-mana ada merekaa????” putri langsung mematikan tv.
“loh put, kok dimatiin tvnya??” tanya ibu, yang tiba-tiba menghampiri putri.
“emm,, takut ganggu ibu.”
“oh,, eh tadi ibu dikasih baju gambar cowok-cowok keren sama bu retno.. kamu pake ya!” ujar ibu sambil menunjukan baju itu.yang ternyata gambar smash.
“arrghhh bete..ih” sahut putri langsung ngeloyor pergi.
##saat smash berkumpul
para fans menghampiri mereka, namun para bodyguard menghalanginya.
“enaknya tuh cewek sialan diapaain ya??” ujar rafael membuka pembicaraan.
“cewek siapa?” tanya ilham.
“cewek yang tadi nantangin gue lah ham..”
“ohh,, si putri? ya ya ya, baru kali ini ada cewek kaya gitu! gue salut sama dia..” timpal reza.
“eh za!! kok lu salut sama dia si??”
“ya iya lah raf, selama hampir tiga tahun kita berkuasa, Cuma dia yang berani ngelawan kita,,” sahut rangga menyetujui pendapat reza.
“yoihh,,, dan gue kira sih, tuh cewek agak spesial..” ucap bisma semakin memojokan rafael.
“spesial?? kalo gitu lo jadian aja sama tuh cewek…” sergah rafael.
“kenapa gak lo aja yang macarin dia?? kalo lo yang macarin dia kan, seluruh indonesia bakal heboh tuh..!  I dare you raf.. I dare youuu..” tantang bisma.
“huuuu,,,” timpal semua anak anak smash.
“ayo raf, kita kasih waktu sampai malam inagurasi, kalo sampai dalam satu minggu lo ga bisa jadian sama dia! gue yang jadian sama dia..” ujar ilham ikut menantang.
“ogah kali.. kurang kerjaan banget..”
“lo takut sama tantangan dari anak-anak..??” tiba-tiba morgan yang sedang membaca majalah, ikut berbicara.
“maksud lo apa??” sergah rafael.
“secara gak mungkin tuh cewek mau sama lo, setelah lo ngelakuin hal kaya gitu sama dia..” ucap morgan datar.
“ohh jadi lo ngeraguin gue masalah cewek?? oke,, gue terima tantangan lo semua.. “ sahut rafael lalu meletakan kunci mobilnya diatas meja.”kalian ambil kunci mobil gue kalo sampe dalam satu minggu gue gak bisa dapetin tuh cewek rese!!”
“ohh ide bagus tuhh!! gimana morgan.. janji lo apa kalo rafael sampe dapetin putri??” tanya dicky ,ikut berkomentar. morgan tak langsung menjawab.
“kenapa? lo takut??gue kan udah terima tantangan lo pada!” ujar rafael. morgan tak menjawab. ia berdiri dari duduknya, lalu meletakan kunci mobilnya diatas meja, dan melangkah pergi.
“weewww,,, sadapp..” ujara yang lain senang.
            keesokan harinya. bisma duduk diblakang setir mobil, disampingnya ada rafael. mereka mengendarai mobil pelan mengiringi langkah putri yang tengah berjalan.
“ngapain lo?? masih belum bosen ngerjain gue??”sergah putri saat melihat rafael.
“gue Cuma mau minta maaf doang kok sama lo!!” bentak rafael.
“apa?? coba ulangin sekali lagi?”
“gue Cuma mau minta maaf sama lo!!! lo bisa kan maafin gue!! ” lagi lagi, rafael membentak putri.
“kaya gini minta maaf ?  yang ikhlas kali!! gak usah terpaksa ! belajar dulu cara minta maaf !!” putri berjalan cepat, meninggalkan rafael dan bisma yang sedari tadi menyetir mobil.
“hahaha..” bisma tiba-tiba tertawa.
“kenapa sih lo ketawa-ketawa????”
“ya iyalah , lagian lo minta maaf kaya gitu! gak bakal juga diterima!” 
“gue gak bakalan nyerah!! tuh cewek bakal gue taklukin!” ujar rafael ambisius.
            rafael kembali minta maaf. kali ini dengan cara lebih halus. ia menghampiri putri yang saat itu bersama Guntur. dan putri tak menghiarukannya. anggota smash lain yang tengah berdiri memandang rafael, langsung tertawa saat melihat kegagalan rafael untuk minta maaf. mereka nge-dance sambil menunjukan jempol kebawah #jempol kebawah apa sih? haha susah jelasinnya!!#  yang menunjukan payahnya rafael. karena kesal , rafael melempar jaketnya ke arah bisma.
            tak sampai situ. saat putri dihukum scoot jump oleh salah satu seniornya, ia terjatuh dan kakinya keseleo. rafael menghampiri putri dan berusaha perhatian padanya. rafael menelpon paramedis untuk membawa tandu. langsung putri dibawa menggunakan tandu itu.
            saat matahari sangat terik dan panas sekali. rafael membawa payung untuk memayungi putri yang saat itu tengah berjalan sendirian. namun putri terlihat risih. dan rafael pun membuang payung itu. rafael menepuk tangannya satu kali, lalu bodyguardnya datang mebawa sebuah atap tenda besar yang biasa digunakan untuk orang hajatan #hahaha susah mejelaskannya#
            saat jam istirahat. putri sedang duduk sendirian sambil memakan rotinya. namun rafael menghampiri . dan lagi-lagi ia menepuk tangannya satu kali lalu seorang bodyguardnya membawa setumpuk pizza. akhirnya mereka berdua makan pizza itu bersama.
            saat pulang sekolah. putri berjalan sendirian dan tiba-tiba di cegat oleh dua orang preman. preman itu mengganggu putri. putri memberontak ia lalu berteriak minta tolong. lalu datanglah rafael.
“hheeh!! lepasin tuh cewek?” teriak rafael. tanpa basa basi dua preman itu langsung menghajar raafel. putri panik dan menolong rafael yang tersungkur. putri memapahnya sambil berjalan.
            tanpa putri sadari, rafael mengacungkan jempolnya ke arah preman tadi. ternyata semua itu hanya sandiwara. preman itu dibayar oleh rafael.
“gebukin orang aja bisa dapet duit” ucap preman iu dari kejauhan.
            di pnggir jalan. putri membiarkan rafael duduk bersandar disebuah pohon. putri terlihat khawatir.
“lo ga apa-apa kan ..” tanya putri.
“gak apa-apa kok…kamu juga ga apa-apa kan?”
“gak apa-apa sih.. tapi kamu jadi kaya gini,,lagian kamu pake nantangin sih.”
“gue lakuin ini buat nolongin lo..kalo gak ada gue mungkin lo udah dibawa mereka..”
“iya sih.. makasih ya,,”
“maafin gue ya soal sikap gue yang kasar sama lo waktu itu ya..”
“minta maafnya beneran??”
“beneran lah,, masa gue bohong!”
“oke,, gue maafin deh,,” ujar putri. rafael langsung tersenyum.
“beneran. kalo gitu kita sekarang temenan nih ya..” rafael dan putri mengangkat jari kelingking mereka dan saling mengaitkan #hahaa apa sih nih! lagi lagi susah ngejelasinnya#
            esok harinya. saat putri berjalan keluar dari kelas. tiba-tiba zee dan dua kawannya menarik tangan putri dan menyandarkannya dekat loker.
“heh!! jangan mentang-mentang rafael udah minta maaf sama lo, terus lo belagu ya ! murid kampungan kaya lo gak bakal bisa diterima di keluarga sekolah ini,!!” bentak zee.
“lo punya masalah apa sih sama gue?? emangnya kenpa kalo murid kampungan kaya gue sekolah disini? semua orang berhak buat sekolah!”
“lo berani ya bantah gue!!” zee mencengkram dagu putri, namun langsung dilepaskan karena ada rafael yang tiba-tiba datang.
“ehh lo ngapain putri?” teriak rafael.
“enggak ko, gue cuman bersihin noda yang ada dimuka putri doang..” ucap zee mencari alasan.
“lo jangan macem-macem ya! putri tuh sekarang temen gue! mendingan lo cabut deh!!” ujar rafael membela putri. zee dan kawan kawannya pun pergi.
“makasih ya.. udah nolongin aku,,” sahut putri.
“nanti pulang sekolah aku antar ya..”
“gak usah.. aku mau ke toko buku dulu soalnya,.”
“ya udah gak apa-apa. , sampai nanti ya put..” lalu putri melangkah pergi. saat putri hilang dari pandangan, rafael pun berniat melangkah pergi namun ia bertemu dengan morgan. mereka berpapasan dan saling melirik sinis satu sama lain.
##ditoko buku
“kamu gak apa-apa nungguin aku sebentar..” tanya putri pada rafael yang saat itu sudah berada ditoko buku.
“gak apa-apa..” lalu putri melangkah sendiri mencari buku yang ia cari.
            rafael tak menyukai buku. ia hanya membolak balik buku tanpa membacanya. tiba-tiba dari luar beberapa fans rafael melihatnya.
“ihh itu rafael!!” ucap salah seorang fans lalu masuk ke toko buku itu. rafael panik, ia lalu mengambil salah satu buku untuk menutupi wajahnya dan sembunyi di balik rak buku.
“rafaelnya mana?? ahh bukan kali, ya udah pergi aja yuk..” ujar fans rafael tadi.
“rafael.. kamu suka buku itu juga??” tanya putri yang tiba-tiba muncul lalu menanyakan soal buku yang dipegang rafael.
“oh iya, aku juga suka soalnya ceritanya baguss..” ucap rafael agak gugup karena ia tak pernah membaca buku itu sebelumnya.
“kamu suka bagian yang mana??”
“hmm aku lupa.. ehhmm soalnya punya aku udah ilang.. gak nyangka ya, kita punya kesukaan yang sama put.”
“ohh ya udah.. kita pergi sekarang yuk.. “ ajak putri.
“ohh iya put nanti malem aku amu ajak kamu diner,,” ujar rafael sebelum beranjak pergi.
“diner??”
“iya.. aku sama kamu..”
 ##sementara itu.
anggota smash yang lain berkumpul ditempat biasa.
“eh guys,. katanya rafael mau nembak putri besok..” ucap bisma membuka pembicaraan. rangga dan yang lain terlihat terkejut. tapi tidak dengan morgan.
“wah.. lo tau darimana bis??” tanya ilham.
“tadi gue ditelepon bodyguardnya,, nembaknya pas lagi diner pula”
“widihhh,, sok romantis banget tuh si rafa!” ujar dicky saat main PSP, dan tiba-tiba PSP nya direbut oleh reza. alhasil mereka malah ribut sendiri.
“kayanya rafa bakal menang deh..” tebak ilham.
“ya kan belum tentu putri mau nerima rafa..kalo dia nolak, morgan kan bakal menang..” timpal rangga,
“yoihh.. kita liat aja nanti.. tapi kalo rafa diterima, otomatis mobil morgan ilang dong, gimana tuh gan??” sahut bisma memandang morgan yang sedang membaca majalah. morgan tak menjawab ,ia justru melirik bisma tajam. “weitss.. santai gan.. biasa aja.. heheh” ujar bisma.
##dirumah putri.
            putri sedang sibuk mengobrak-abrik lemari pakaiannya. ia mencari pakaian yang cocok untuk makan malam dengan rafael nanti.
“ya ampun puttt..” ujar ibu , yang tiba-tiba datang “mau diapain sih baju baju kamu? mau dijual???”
“ya enggak dong bu, lagian siapa juga si yang mau beli baju putri..”
“ya terus mau ngapain dong?? mau kabur..”
“enggak!!”
“jawab dong kalo ibu tanya!!”
“sebenernya itu, putri mau makan malem sama cowok..” jawab putri agak canggung.
            ibu dan ayah putri langsung menginterograsi. ayah dan ibunya awalnya memasang muka senang, namun basa basi tak mengizinkan, namun akhirnya diizinkan juga.dengan syarat jangan pulang malem malem.
            didepan cermin. putri berkali kali mengganti pakaian yang pas untuk makan malamnya ini. mulai dari pakaian yang simple sampai gaun jadul. tak ada yang cocok.
putri menemui rafael ditempat yang sudah dijanjikan.
“hay..” sapa putri meghampiri rafael yang tengah menunggunya.
“hey..put. jalan yuk. “
“eh tunggu, aku punya sesuatu buat kamu.. “ lalu putri memberikan buku yang dipegang rafael saat ditoko buku kemarin. karena rafael bilang kalau bukunya hilang, jadi putri membelikannya lagi untuk rafael.
“oh,, makasih ya..” ucap rafael. namun, saat mereka berjalan ,rafael langsung membuang buku itu ke tempat sampah tanpa sepengetahuan putri.
            dari belakang, seseorang datang dan mengambil buku itu dari tempat sampah.
saat diner .dengan cahaya bulan dan lilin menyala redup.
“ini buat kamu put..” rafael memberikan sebuah kotak pada putri.
“ini apa?”
“buka aja..” lalu putri pun membukanya. didalamnya ada sebuah gaun merah sangat indah.
“gaun ini, kamu pake dimalam inagurasi nanti ya.. kamu pasti bakal keliatan cantik.” pinta rafael.
“makasih ya..”
            lalu rafael menepuk tangan satu kali, dan menyala lah susunan lampu berkelap kelip bertuliskan I LOVE YOU..  putri sangat terkesan.  ia bahagia sekali saat melihat tulisan itu.
#malam inagurasi tiba.
            malam itu. SMASH tampil menghibur. penampilan yang luar biasa. riuh tepuk tangan mengiringi penampilan mereka. setelah mereka selesai menyanyikan lagu I HEART YOU. putri dengan gaun merah pemberian rafael., ikut mengisi acara dengan menyanyikan lagu BCL tentang kamu.
“lagu ini aku persembahkan untuk pacar aku, rafael..” ujar putri sebelum ia bernyanyi.
            yang lain ikut terkejut. ternyata taruhan ini dimenangkan rafael. setelah putri selesai bernyanyi. ia melangkah ke bibir panggung mendekati rafael, namun ia melihat dengan jelas didepannya bisma tengah memberikan kunci mobil pada rafael. putri terlihat bingung. apa semua ini? apa yang terjadi?? putri mulai menyadari sesuatu yang janggal.
morgan meninggalkan ruangan inagurasi itu.  sementara itu yang lain memberi selamat pada rafael yang memenangkan taruhan.
“putri,,, putri! masa lo gak ngerti juga sih put?” tiba-tiba zee menghampiri putri diatas panggung. “siapa bilang rafael suka sama lo beneran? lo mau tau. lo itu Cuma jadi bahan taruhannya mereka doang..”
            seketika semua yang hadir disana mentertawai putri. putri langsung berlari ke luar dengan air mata deras mengalir dipipinya. ia duduk dipinggir kolam air mancur. sambil menyesali semuanya.
“kenapa?? kenapa gue gak sadar dari awal! cewek kaya gue mana pantas dapet cowok kaya dan sombong kayak dia!” gerutu putri.
            tak lama, datang morgan sambil menyerahkan buku yang pernah dibuang rafael ke tempat sampah kemarin.  tanpa berkata sedikitpun, morgan duduk disamping putri yang masih menangis. tangisan putri tak lama berhenti saat melihat morgan disampingnya.

cinta cenat cenut episode 2 the saviour

Putri udah mulai ngelupain soal kejadian malam inagurasi kemarin, meskipun belum benar benar bisa ngelupain kejadian tersebut, tapi ia bisa ngerasa lebih baik karena ada Morgan yang menghiburnya. Morgan ngebalikin buku yang dibuang Rafaell dengan alasan ketinggalan dikelas, ia juga gak mau nyakitin hati putri kalau dia bilang, buku itu dibuang sama Rafaell. awalnya Putri pikir Morgan dan Rafaell itu sama, tapi ternyata ia salah, Morgan bukan Rafaell yang pura pura didepannya, Morgan benar-benar suka baca dan dia bisa nyebutin salah satu bagian dari buku itu :

"semuanya sudah tampak tua dari luar, kecuali matanya"

Pagi itu seperti biasa Putri berangkat sekolah dianterin ayahnya naik motor, tak lupa ia pamit kepada ibunya yang sudah menyiapkan bekal. ditengah perjalanan tiba-tiba saja motor ayahnya putri mogok, ia gak mungkin naik angkutan umum kerena bisa telat, apalagi kalau nunggu ayahnya benerin motor, gak sengaja morgan lewat dijalan yang sama, ia nawarin berangkat bareng dengan putri dan meminta sopirnya untuk membantu ayah putri .
sampai disekolah Morgan ketemu Rafaell dan Zanetta yang juga baru datang, Rafaell ngebahas soal taruhan mereka dan ngebalikin kunci mobil milik Morgan, tapi Morgan sportif, karena ia kalah mobil itu sudah bukan miliknya meski Rafaell menolak, Morgan pun memberikan mobilnya kepada salah satu siswa yang engga sengaja lewat, Rafaell hanya berdiri mematung dan Morgan meninggalkan mereka semua .

diruang kelas Putri gak sengaja ketiduran ia pun dihukum berdiri diluar, tiba-tiba SM*SH lewat dan meledek dirinya, tanpa morgan tentunya. karena malas mendengarkan mereka, Putri dengan sengaja menginjak kakinya bisma supaya mereka cepat pergi .

"liat ya, gue bakal bales semua perbuatan kalian"

Jam istirahat Putri memakan bekalnya ditemani dengan seorang temannya, namun tanpa sengaja temannya menumpahkan minuman ke seragam Zanetta tentu ia marah luar biasa, Putri membela temannya, tapi Zanetta malah menepis bekal milik putri hingga jatuh berceceran .

Pulang sekolah Putri merasa lapar, ia bertemu dengan Morgan yang sedang membaca novel, Morgan mengajaknya makan ke restaurant miliknya, restaurant yang mewah dan makanan kelas atas tentunya dan Putri merasa tidak nyaman berada disana, ia pun meminta Morgan untuk ikut dengannya makan ditempat yang ia suka, Morgan yang sempat bingung akhirnya mengikuti . dari situ Morgan dan Putri mulai sering jalan bersama, bahkan Morgan melupakan jadwal berkumpul dan latihan dengan SM*SH, Rafaell marah dengan kelakuan Morgan ia mencari tahu apa yang membuat Morgan berubah seperti ini.
disekolah Rafaell bertanya dengan Putri, kemana ia pergi kemarin sore, karena Rafaell yakin pasti Putri yang terdengar dari telpon saat ia menghubungi Morgan kemarin, karena Rafaell bertanya dengan kasar Putri tak menjawab apa apa ia malas meladeni Rafaell yang sombong, ia pun masuk ke kelasnya .

Tak puas dengan jawaban Putri tadi pagi, siang harinya Rafaell mencari Morgan ke toko buku ia yakin Morgan ada disana bersama dengan Putri, dan benar saja ketiganya bertemu di toko buku yang sama, saat mereka akan pulang ..

SINOPSIS CINTA CENAT CENUT “The Liar” (pembohong) #eps.3

saat morgan dan putri melangkahkan kaki mereka ke luar toko buku, ternyata rafael tengah menunggu disana. rafael memandang mereka berdua dengan sinis.
“jadi gara-gara si putri,, lo belakangan ini selalu sibuk gan?? ohh, jangan jangan lo suka lagi sama dia!!” ujar rafael menatap putri tajam.
“emang apa urusan lo kalo morgan jalan sama gue??” putri balik menentang rafael.
“lo diem aja deh!! gara-gara lo morgan jadi jarang latihan!!” rafael tak mau kalah.
“raf.. kita bicarain ini nanti..” lerai morgan lalu berniat melangkah pergi bersama putri. namun rafael menahannya.
“jadi putri lebih penting dari temen-temen lo?? oke, gue saranin mendingan lo cabut dari sm*sh!!”
“gak masalah,,” sahut morgan santai “yuk put cabut..” ajak morgan, namun rafael langsung melayangkan kepalan tangannya ke wajah morgan seketika.
“heh!! lo ngapain mukul morgan??” putri berusaha mencegah pertengkaran itu, namun justru ia didorong hingga tersungkur oleh rafael.
morgan pun mendorong rafael dan membalas dengan pukulan tepat ke wajah. untungnya pertengkaran itu langsung dilerai oleh beberapa warga yang melihat.dan ternyata disekitar sana, ada beberapa wartawan yang berhasil meliput perkelahian barusan. otomatis berita tentang perkelahian antara morgan dan rafael lagsung tersebar luas.
malam itu.di dalam mobil morgan yang terparkir didepan sebuah gedung, putri mengobati luka ditepian bibir morgan yang membiru. putri kesal dengan perlakuan rafael barusan. ia menganggap kalo kelakuan rafael tadi hanya ingin menunjukan kekuasaan dan keegoisannya saja dan menurut putri kelakuan rafael tadi tidak beralasan.
“dia ngelakuin itu ada alasannya kok,,” ujar morgan pelan.
“alasan?? Cuma gara-gara lo gak ikut latihan terus dia kaya gitu?? itu bukan alasan tau gak..!!” jelas putri dengan kesalnya. morgan hanya tersenyum.
“kok lo malah senyum sih??? kalo emang bener alasannya karena itu, berarti dia egois dan gak mau temen-temennya deket sama orang lain!! apaan sih kaya gitu, lebai banget tau gak” lanjut putri.
“lo tau gak put. kayanya rafa tuh gak cemburu sama lo, tapi dia cemburu sama gue. karena gue udah ngerebut perhatian lo dari dia ..” #dengan kata lain, rafa suka sama putri.#. morgan dan putri saling memandang.

sementara itu. rafa sedang diperiksa oleh dokter dikamarnya.
“eh raf , kok lo bisa sih nonjok morgan? gara gara dia gak ada waktu sama kita , apa karena morgan jalan sama putri??? jadi lo cemburu sama putri atau jangan-jangan cemburu sama morgan? haahaha” . ledek bisma yang tengah duduk di meja kamar.
“maksud lo apa nanya gue cemburu sama siapa??” ujar rafael lalu mengusir dokter yang memeriksanya dari kamar. tak lama, manajernya datang sambil memandang rafael dengan khawatir.
“gue mau lo ngeluarin morgan dari sm*sh!!” bentak rafael pada manajernya.
“kenapa morgan harus dikeluarin.??”
“lo bisa gak sih ngeluarin dia atau lo yang mau gue keluarin!!!”
“eh raf, lo gak bisa gitu dong! ini kan menyangkut personil sm*sh yang lain juga, jadi lo gak bisa ambil keputusan sendiri dan seenaknya gitu!” sergah bisma.
”gini deh saran gue..mendingan lo pikirin dulu, kalo morgan keluar bisa ribet urusannya, bisa-bisa ortu kita ikut campur juga..” lanjut bisma menghampiri rafael. rafael tak menanggapi , ia langsung melangkah ke luar kamar.
“jadi gimana??” tanya sang manajer
“morgan gak jadi keluarrr…” sahut bisma lalu mengikuti langkah rafael.
sementara itu, dirumah putri yang sederhana. ia masih memikirkan tentang kejadian tadi siang. ia menatap cermin dikamarnya.
“rafael cemburu sama morgan? apa itu berarti rafael punya rasa sama gue? tapi gak mungkin ,dia kan Cuma anggap gue cewek kampung” gumamnya dalam hati.
keesokan harinya. saat rafael tengah tertidur pulas dikamarnya. ia dikejutkan dengan kedatangan ibunnya.
“mama? kapan dateng?” ujar rafael yang dibangunkan ibunya.
“baru aja, pas mama tau kabar tentang perkelahian kamu dengan morgan mama langsung ambil penerbangan lalu datang kesini..kamu ada masalah apa?” tanya ibu rafael dengan serius. namun rafael mengelak., ibunya juga berkata kalau perkelahian itu disebabkan oleh seorang wanita,, dan lagi lagi rafael mengelak.
“ingat ya rafael! morgan itu sepupu kamu, dan meskipun hubungan mama dengan papanya morgan itu kurang baik, bukan berarti kamu juga harus tidak baik dengan morgan!” lalu ibu rafael melangkah pergi.
dikediaman morgan. ia bersama ayah dan ibunya tengah duduk diruang tamu sambil meminum teh. ibunya terlihat kesal dengan berita tentang perkelahian itu. ibunya meminta agar sm*sh dibubarkan dan morgan fokus pada sekolahnya.
“morgan, kamu dengar kan apa yang dibilang mama kamu,,?” ujar ayah morgan membela isterinya.
“aku berangkat dulu pa..” sahut morgan tanpa perduli yang dikatakan ayah atau ibunya , lalu berdiri dan melangkah pergi.
“tuh pa! dia gak pamit sama mama…” ujar ibunya mengadu pada ayah morgan. akhirnya ayah morgan menyuruh morgan untuk berpamitan pada ibunya. morgan menurut dan kembali lagi, namun ia kembali hanya untuk meminum tehnya dan langsung beranjak pergi lagi tanpa berpamitan pada ibunya.
disekolah, zanetta dan dua temannya terlihat sedang diwawancara oleh beberapa wartawan. namun saat melihat putri datang, seketika para wartawan itu menghampiri, dan langsung menghujani putri dengan beragam pertanyaan. tak lama sebuah mobil hitam milik morgan datang . morgan yang keluar dari mobil, langsung menghampiri putri dan merangkulnya.
“kemarin itu salah paham, dan mungkin teman teman penasaran dengan wanita disamping saya.. “ ujar morgan mengedarkan pandangannya ke wartawan. beberapa lama kemudian rafael dan anggota sm*sh yang lain datang.
“namanya putri, dia pacar saya” lanjut morgan mempererat rangkulannya. putri dan tentunya rafael yang juga berada disana terkejut. wartawan langsung mengarahkan pertanyaan pada rafael, namun tak ditanggapi.
##saat istirahat.
“lo kenapa bilang kita pacaran si???” ujar putri menghampiri morgan yang tengah membaca buku di halaman.
“gue Cuma nyelametin keadaan aja”
“ini tuh malah nambah masalah baru tau gak, “
“wartawan ngira kalo gue sama rafa berantem gara gara lo, tapi sekarang mereka punya bahan baru buat dibahas..”
“bahan baru? jadi maksud lo, lo sengaja ngalahin pemberitaan mereka dengan bilang kalo gue pacar lo? itu mah sama aja lo belain rafa doang! sama aja gue keluar dari kandang singa dan masuk ke kandang buaya!!”
“tenang aja kan ada gue” ujar morgan meyakinkan. putri pun terdiam.
dikediaman rafael. bisma dan rangga sibuk membahas tentang morgan dan putri. sedangkan rafael, duduk termenung disisi kolam renang.
“kok bisa ya morgan jadian sama putri, ,” ujar bisma masih tak percaya.
“Ya kan mereka juga udah deket dari kapan tau..” sahut rangga.
“ya tapi kenapa juga musti putri..drop bangettt”
“mungkin karena mereka berdua punya hobi yang sama, “
“iya juga sih. ehh, liat ditwit udah rame nih,, ampe jadi trending topic!! hahaha” bisma langsung menghampiri rafael dan menunjukan ponselnya.”liat deh, ampe jadi trending topic” lanjut bisma. tanpa basa basi, rafael meraih ponsel bisma dan membuangnya ke dalam kolam lalu melangkah ke dalam rumah.
“hey!!” teriak bisma , rangga pun langsung menghampiri.”haha masih ada lagi..” ujar bisma langsung mengeluarkan ponsel lain yang ada disaku bajunya.
SEMENTARA ITU ..
dirumah putri, banyak wartawan yang tengah menunggu didepan. kedua orang tua putri pun kewalahan meladeni serbuan pertanyaan. tak lama putri baru datang dari sekolah. wartawan yang sadar akan kehadiran putri langsung menghampiri, dan tentunya bertanya tentang kabarnya dengan morgan.
“aduh ayah,, tolongin putri dong!!” ujar ibu putri. dengan segera , ayah putri merangkul putri dan membawanya ke dalam rumah.
setelah mengunci pintu dan memastikan wartawan tidak bisa masuk, ayah dan ibu pun menginterogasi putri diruang tamu.
“kok bisa sih wartawan itu ngejar kamu???” tanya ibu penasaran. tanpa putri jawab, sebuah acara televisi sedang membahas tentang pertengkaran rafael dan morgan yang kabarnya disebabkan oleh putri. ayah dan ibu terkejut dengan berita itu.
“eh put, itu morgan yang sering antar jemput kamu kan??” tanya ibu. putri hanya mengangguk.”ternyata anak ibu temenan sama artis!!! hahaha” ujar ibu senang.
“bukan cuma putri aja, kita sebagai ortu juga jadi kenal sama artis..hehehe” sahut ayah setuju.
“aduhhh ibu sama ayah tuh kenapa sih? bukan itu masalahnya..” sergah putri mulai kesal. tanpa putri jelaskan, lagi lagi acara televisi pun membahas tentang morgan yang menjelaskan kalo putri adalah pacarnya.
“ihh anak ibu terkenal…” sahut ibu senyum senyum.
“ayah sama ibu tuh aneh deh!! baru kali ini aku denger ada orang tua yang ngizinin anaknya pacaran! apa lagi aku baru kelas 1 SMA ,,,”
“put pacaran itu gak apa-apa , asal jangan keluar batas..” sergah ayah.
“lagian ini Cuma gosip!! bukan beneran!!!” ujar putri kesal dan berlalu.
sementara itu, dirumah rafael. tepatnya dikamarnya, rafael dan ibunya tengah membicarakan tentang pernyataan morgan tadi pagi.
“coba kamu jelaskan tentang ini.,” ibunya menyerahkan majalah yang membahas tentang morgan dan putri. “kenapa kemarin kalian berantem, dan sekarang tiba-tiba morgan mengaku kalu gadis itu pacarnya..?”
“loh kok mama tanya sama aku sih? ya mama tanya dong sama morgan..”
“tapi kamu ada sangkut pautnya dengan masalah ini kan?”
“ma, aku kan udah pernah jelasin kalo aku berantem bukan gara gara gadis itu..lagi pula kalo morgan ngaku udah punya pacar, itu kan bukan urusan kita ma..”
“memang bukan urusan kita, tapi ini urusan keluarga besar rusdiantoro, dan morgan adalah anggota dari keluarga kita, gak sepantasnya punya pacar yang biasa-biasa aja..”
“mama, kita ini masih anak SMA , kenapa juga musti dipikirin sejauh itu sih?”
“peringatan tadi juga berlaku untuk kamu, jangan buat malu keluarga hanya dengan berita murahan seperti itu,,” ujar ibu rafael lalu melangkah pergi.
keesokan harinya.
putri dan kedua orang tuanya bersembunyi disamping rumah agar tak terlihat para wartawan yang berkerumun didepan rumah. putri ingin berangkat sekolah tanpa diketahui oleh wartawan. akhirnya putri menyamar dengan menggunakan kaca mata hitam dan mengenakan syal yang menutupi setengah wajahnya. sementara putri mengendap-ngendap pergi, ayah dan ibunya bertugas mengalihkan perhatian para wartawan.
sesampainya di depan sekolah, putri masih ragu untuk melepaskan kaca matanya karena takut ada wartawan. namun setelah diperhatikan, ternyata tak ada siapa-siapa. ia pun melangkah, namun tak sengaja menabrak seorang wartawan yang langsung memanggil wartawan yang lain. tanpa pikir panjang, putri pun berlari menghindari kejaran wartawan. ia bersembunyi dibalik pohon. saat merasa sudah aman ia berniat memastikan para wartawan itu ,namun dari belakang ada yang menyekap mulutnya.
“udah aman,,” ujar morgan.
“morgan?”
“ngapain pake beginian?kaya gak pernah dikejar wartawan aja..” ucapnya sambil melepas kacamata hitam yang digunakan putri.
“emang belum pernah..” jawab putri sambil tersenyum menatap morgan.
“ya udah yuk cabut..” ajak morgan.
didalam sekolah, setelah zaneta mengunci lokernya. ia bertemu rafael dan seperti biasa, selalu mencari perhatian.
“luka kamu gak apa-apa?” tanya zaneta berusaha perhatian pada rafael.
“gaka apa-apa..”
“coba aja aku ada dilokasi kejadian.. luka kamu pasti gaka akan separah ini..”
“hah? lo mau gantiin rafael ditonjok morgan?? yakin lo??ahahah” sergah ilham tiba-tiba.
“eh, tuh orangnya..” ucap zaneta menunjuk putri dan rafael yang tengah berjalan menuju tangga.
rafael terlihat emosi. dan situasi ini dimanfaatkan zanetta untuk membuat rafael semakin membenci putri.
“ya ampun rafael, aku ngerti banget perasaan kamu, morgan tuh emang susah dibilangin. udah tau putri itu enggak satu level sama kita, tapi masih aja di deketin, aku tau banget! pasti putri punya cara licik buat dapetin hatinya morgan..”
“dari mana lo tau kalo morgan bener bener suka sama putri!???” sergah rafael masih emosi.
“ya kamu liat aja tadi kenyataannya, mana mungkin morgan mau sama cewek kampungan kaya putri!!”
“eehh,, lo gak usah sok tau ya! kalo lo gak tau tentang mereka gak usah ambil kesimpulan deh!! dan lo jadi cewek jangan sok asik sama gue,, gue gak butuh perhatian dari lo!!” bentak rafael, dan langsung meninggalkan zanetta bersama yang lain.
zanetta hanya terdiam dan dalam hatinya justru menjadikan putri sebagai kambing hitam atas bentakan yang diterimanya dari rafael. zanetta malah akan membalas bentakan rafael tadi pada putri.
sementara itu, dihalaman sekolah. tepatnya di tepian kolam air mancur. putri sibuk membaca buku, namun matanya justru tertuju pada sebuah buku yang berada disampingnya yang waktu itu dibuang oleh rafael dan buku itu selalu mengingatkan putri pada rafael maka dari itu, ia berniat membuang buku itu agar dapat melupakan rafael. namun, putri meraih buku itu lalu berpikir kembali dan hatinya berkata “apakah gue siap kehilangan rafa dari pikiran gue??”
tiba-tiba, zanetta datang lalu meraih buku itu dan membuangnya ke dalam kolam.
“heh berani ya lo buang buku gue!!” bentak putri kesal.
“kenapa? lo gak suka ? gak rela kalo buku lo gue buang? kalo gitu ambil aja sendiri!!”
putri tak menjawab. ia mentap zanetta tajam , lalu berusaha meraih bukunya yang ada didalam kolam. tak disangka, zanetta justru mendorong putri hingga terjatuh dan basah kuyup.
“rasain! ini tuh semua balesan gue! karena gara-gara lo, tadi pagi rafa bentak gue!!” ujar zanetta lalu pergi meninggalkan putri yang sudah basah kuyup.putri lalu meraih bukunya yang sudah basah itu.
di samping sekolah, putri sibuk memeras bajunya yang basah. ia menggunakan pakaian olah raga untuk sementara. sesekali putri memandang buku yang jatuh ke kolam tadi. tak sadar, ternyata rafael tengah memperhatikan putri dari belakang.
”selamat tinggal rafael..” ujar putri lalu membuang buku itu ke tempat sampah dan melangkah pergi. rafael yang memperhatikannya dari belakang terlihat bingung.
dikediaman rafael. ia sedang berenang di kolam renangnya. saat berenang itu, kembali ia teringat semua yang pernah ia lakukan bersama putri. mulai dari membeli buku dan rafael harus berpura-pura menyukai buku yang padahal tidak ia suka, lalu rafael membuang buku itu ke tempat sampah, sampai barusan ia juga harus melihat buku itu dibuang oleh putri sama seperti yang dilakukannya waktu itu. rafael bingung pada perasaannya dan juga pada putri. “apa putri masih mikirin gue? tapi kenapa? bukannya,dia benci sama gue?” gumamnya dalam hati. kembali teringat apa yang menyebabkan putri membenci rafael, taruhan itu, gaun merah saat inagurasi, lalu terbongkar semua.
“apa mungkin selama ini gue terlalu jahat sama dia? kenapa gue harus mikirin dia sih?” ucapnya dalam hati.
sementara itu. dirumah morgan. ia melangkah menuruni tangga dengan kedua tangan dimasukan dalam saku celana. namun, ibunya tiba-tiba menghalanginya.
“morgan, mau kemana kamu?” ucap ibunya. namun morgan tak menanggapi, dia justru hanya berpamitan pada ayahnya yang tengah duduk disofa. sebelum morgan pergi, ibunya menyerahkan sebuah majalah yang membahas tentang kabar jadian morgan dengan putri pada ayahnya.
“liat pa, gosip tentang morgan yang pacaran sama temen sekolahnya ! cewek ini biasa aja dan sangat miskin, ya kan??” ujar ibunya sambil menatap morgan.
“morgan,beneran kamu pacaran sama perempuan biasa?” tanya ayahnya berusaha memastikan.
“masalah pa?” sahut morgan datar.
“ya masalah dong sayang, karena kamu keluarga rusdiantoro tidak pantas pacaran dengan wanita yang biasa biasa aja dan gak jelas asal usulnya..!!” sergah ibunya tiba-tiba.
“lo gak berhak ngatur ngatur gue!”
“morgan! kamu yang sopan sama mama kamu! dia isteri papa, berarti dia juga mama kamu!!” tegur ayahnya.
“maaf pa, aku pergi dulu..” ucap morgan lalu beranjak pergi. didalam perjalanan. didalam mobilnya, morgan kembali memikirkan ucapan ayahnya tadi.
sesampainya disekolah, morgan menghampiri putri yang duduk di halaman sekolah dan sepertinya sakit.
“kebetulan lo disini, ada yang mau gue omongin..” ujar morgan yang tengah duduk disamping putri.
“uhukk.. hukk..” putri tiba-tiba batuk.
“lo sakit?”
“iya nih.., mau flu kayanya”
“lo tau gak? keputusan gue ngomong ke publik kalo kita pacaran ternyata diprotes banyak pihak.,” ucap morgan tak menatap putri, pandangannya tetap menatap jauh ke depan. “tapi gue gak nyesel ,, justru gue pengen hubungan kita lebih serius..” lanjut morgan dengan tatapannya yang khas. namun, saat menoleh ke arah putri, morgan mendapati putri tengah tergeletak tak sadarkan diri.
sementara itu, bisma rangga dan rafael sedang berkumpul di halaman sekolah sambil memakan pizza .
“si morgan paling lagi pacaran lagi sama si putri..” ujar bisma membuka pembicaraan.
“emang lagi sama putri, tadi gue liat dia berdua di UKS..” jawab rangga.
“di UKS?? berdua ngapainn??” bisma terlihat terkejut. tapi rafael lebih terlihat terkejut dan berhenti memakan pizanya.
“iya, tadi gue liat si putri sakit..jadi si morgan nemenin dia gitu..” sahut rangga menjelaskan. rafael meletakan pizanya lalu berdiri berniat pergi.
“mau kemana lo raf??” tanya bisma.
“nyari minum..”
“lah ini minum..” bisma menunjuk beberapa gelas minuman soda dihadapannya.
“gue mau nyari air putih aja..” rafael beranjak pergi.
diruang UKS. morgan duduk di kursi sambil membaca buku dan juga menemani putri yang sedang terbaring lemah. saat bel terdengar berbunyi nyaring, morgan melihat jam ditangannya lalu membenarkan selimut putri dan melangkah keluar. saat morgan keluar, ternyata ada rafael yang tengah bersembunyi , ketika morgan tak terlihat lagi rafael masuk ke dalam ruangan.
“ternyata orang kaya dia bisa sakit juga ..” gumam rafael.
tiba-tiba morgan kembali datang dan mendapati rafael yang tengah memandangi putri. morgan terlihat tak senang dengan kehadiran rafael. rafael yang menjadi salah tingkah, karena ketahuan oleh morgan tak sengaja menjatuhkan sesuatu yag membuat putri terbangun.
“lo ngapain si disini??” ujar putri lemah sambil berusaha untuk duduk.
“terserah gue dong gue mau dimana! bukan urusan lo..” sergah rafael .
“bilang aja lo mau jengukin putri..” tebak morgan. namun rafael mengelak dengan alasannya.
“ngapain juga gue jenguk dia! kurang kerjaan amat..”
“kenapa si raf..? lo gak pernah sekali aja bersikap baik sama gue! emang salah apa gue sama lo? kan selama ini lo yang permainin gue,, nyakitin gue! kenapa sih.. lo ada masalah apa sama gue??” bentak putri kesal.
“gue gak punya masalah sama lo,,” ujar rafael menatap putri.” dan gue juga gak mau cari masalah sama lo..!!” lanjut rafael memandang morgan. rafael berniat melangkah pergi namun tiba-tiba ia menghentikan langkahnya.
“lo cemburu kan??” tebak putri .“lo cemburu kan, kerena gue deket sama morgan??”
“ngapain juga gue cemburu??”
“asal lo tau ya raf, gue cukup terimaksih aja sama lo, karena gara-gara permainan lo gue jadi deket sama morgan!! morgan lebih tulus..dan lebih jujur ! gak kaya lo, dan gue yakin morgan terbaik buat gue.. karena bagi gue lo gak lebih dari sekedar cowok brengsek..”
“lo yakin morgan yang terbaik buat lo? asal lo tau ya put, gara gara dia.. taruhan ini ada!”
“maksud lo?” putri tak percaya.
“morgan nantangin gue buat dapetin lo, dan dia udah taruhin mobilnya buat taruhan ini..!!”
terbongkar semuanya. putri mengetahui semuanya. bagaiamana kisah selanjutnya??
episode selanjutnya rafael manyatakan cinta loh sama putri!! bakalan seru pastinya… gak sabarrrr!!

Sinopsis CCC #4 “secret admirer” (pengagum rahasia)

sinopsis cinta cenat cenut #6 “THE EX” (sang mantan)
sebelumnya CCC #5 >>>



saat berada didalam rafael agak kaget saat melihat gladis juga ada disana. terlebih saat gladis langsung memeluk rafael. padahal diluar ada putri yang tengah menghampirinya.

“pacarku.. aku kangen banget sama kamu,,,” ujar gladis.

saat putri melangkah masuk ke dalam café dimana rafael ,gladis dan yang lain berkumpul , tiba-tiba morgan muncul dari dalam café dan mencegah putri untuk masuk ke dalam.


“kamu kenapa, kaget ya liat aku ada disini..?” ujar gladis.
“jelas aja dia kaget dong,kamu kan gak ngabarin dia kalo kamu mau dateng.. sekarang coba jelasin kenapa kamu gak ngomong ke dia..” ucap rangga ikut berkomentar.
“oh, soal itu.. aku kan mau buat surprise buat kamu raf, sama yang lain juga” gladis memandang anak-anak sm*sh yang lain sambil tersenyum manis.
“apa kabar kalian semua??” lanjut gladis.
“long time no see ya dis, kamu makin cantik aja” puji bisma basa-basi.
“iya nih, keliatan makin dewasa banget,,” dicky ikut memuji.
“kalian juga kok…”

diluar, morgan mengajak putri bicara bermaksud untuk menahannya masuk ke dalam café.


“gimana rasanya udah jadian sama rafael.,?” putri tak menjawab, tatapan dan senyumannya menjelaskan kalau dia sedikit malu ditanya soal ini.
“gak usah malu, harusnya lo seneng udah jadian sama orang yang lo suka.. selamat ya” lanjut morgan.
“makasih ya, karena berkat lo gue bisa jadian sama rafael, oh iya rafael kemana ya?”

morgan agak bingung untuk menjawab. sesekali ia melirik ke pintu café lalu meyakinkan putri kalau rafael hanya ingin menemui anak-anak sm*sh sebentar.

“ya udah gue SMS rafael dulu “ ucap morgan berinisiatif mengirim pesan singkat ke rafael.

didalam rafael membaca SMS yang dikirim morgan.

from : morgan

lo bilang sama semua,
kalo nyokap lo nyuruh pulang.
putri lagi sama gue di parkiran

“maaf ya dis, tadi mama SMS dan aku harus pulang.. nanti aku telepon kamu deh” ujar rafael lalu beranjak pergi.

gladis terlihat sedih campur heran. ada yang berubah dari rafael sekarang namun bisma meyakinkan gladis kalau rafael memang sering di SMS ibunya untuk pulang, jika ibunya sedang ada dijakarta.

“ya udah jangan sedih gitu dong dis, kita kan udah lama gak ketemu gimana kalo kita rayain aja?” usul bisma.


“ya anggap aja sebagai pesta penyambutan, lo boleh pesen apa aja biar gue yang bayar..” ujar reza mendukung bisma.

keesokan harinnya, saat sarapan putri memandangi sebuah gelang sambil tersenyum. ibunya merasa kalau anaknya ini sedang senang hari ini, dia juga menanyakan soal gelang yang dipegang putri. putri pun menjelaskan makna gelang yang ia buat sendiri itu, yaitu “gelang pasangan”. putri membuat dua gelang , satunya dia pakai dan yang satu lagi akan dia berikan pada rafael.


ibunya terlihat senang saat tahu kalau putri sudah berpacaran dengan rafael. tapi tidak dengan ayahnya.


“putri pacaran sama siapa??” ujar ayahnya tiba-tiba sambil meletakan kunci motornya diatas meja makan.
“ itu yah, sama rafael yang waktu itu ibu ceritain..” ujar ibunya menjelaskan.
“oh, yang dikira maling itu?? yang mana sih orangnya, ayah jadi penasaran! eh put, bukannya kamu deket sama morgan”
“morgan mah sahabat aku, kalo rafael itu yang waktu itu ngelempar ayah pak…” putri berhenti berucap.

hampir saja ia mengucapkan hal yang dapat membuat ayahnya teringat akan kelakuan buruk rafael waktu itu. namun ternyata, ayahnya ingat akan hal itu, waktu rafael dengan sengaja membuang kaleng bekas minuman soda tepat ke kepala ayah putri saat lampu merah.


“oh jadi kamu itu jadiannya sama..si rafael yang itu?? “tebak ayah putri sedikit emosi
“ayah gak setuju kalo kamu jadiaanya sama dia!! ”lanjut ayah.

tapi ibunya justru mendukung rafael jadian dengan putri. ibunya juga bilang kalau rafael itu orang kaya, jadi soal ketidak sopanan rafael itu lebih baik dilupakan. tapi tetap saja ayahnya tidak setuju.

“kalo sampe rafael dateng ke rumah ini, ayah kasih pelajaran ke dia!! ya udah cepetan sarapannya kita berangkat ke sekolah, ayah ambil jaket dulu” ujarnya lagi. lalu mengambil jaket dikamarnya.

putri kebingungan. padahal rafael akan datang ke rumahnya untuk berangkat bersama ke sekolah, tapi kalau sampai ayah tahu, bisa rumit urusannya. akhirnya ibu menyuruh putri untuk menelpon rafael agar tidak datang ke rumahnya.

sementara itu , rafael tengah duduk manis dibelakang setir mobilnya menuju rumah putri. ia memikirkan soal kedatangan gladis. “hari ini, hari pertama gladis sekolah lagi, gimana ya kalau dia ketemu sama putri?” gumamnya dalam hati. tiba-tiba ponselnya berdering, ternyata putri menelponnya.


“halo..” sapa rafael.
“rafa, kamu gak usah jemput aku ya”
“emang kenapa? aku udah dijalan nih,,”
“gini deh, kamu tunggu didepan gang aja”
“emang kenapa sih aku gak boleh kerumah kamu? terus kenapa ngomongnya bisik-bisik gitu?
“ah ya udah deh, bawel banget sih.. pokoknya kamu tunggu situ!” putri mengakhiri teleponnya, lalu menghampiri ibunya lagi.

“udah?” tanya ibu.
“udah, terus gimana?”

ibunya punya ide, kunci motor yang tadi diletakan ayah dimeja makan langsung disembunyikan agar tidak bisa mengantar putri.

“loh? kunci mana kunci.. kunci motor mana?” ujar ayah menghampiri mereka, sambil mencari-cari.
“gak tau, ah udah deh putri berangkat naik angkot aja deh! nanti telat” ujar putri lalu beranjak pergi.

sementara itu ayah sibuk mencari kunci dikolong meja, diam-diam ibu pun meletakan kunci motor itu dipiring berisi ikan goreng.

“ah, nih dia nih kuncinya yah..” ujar ibu menunjuk kunci itu.
“putri udah berangkat baru ketemu nih kunci..ayah susul aja deh”
“eh jangan!! biarin aja putri kan udah gede..”

disekolah . mobil berwarna silver memasuki halaman . tak lama mobil itu berhenti tepat disamping zii dan temannya dii.

“gladis…” ujar zii saat melihat siapa yang turun dari mobil.
“hay,” sapa gladis.
“kapan balik dari london?”
“kemarin.. soalnya kan program pertukaran pelajar gue udah kelar.. oh iya ell mana??”
“biasa lah dia lagi ke singapur sama ortunya yang lagi medical check up gitu..” sahut dii semangat.
“gue punya oleh-oleh buat kalian!” uajr gladis menyerahkannya pada zii, dan dii.

tak lama rafael dan putri sampai disekolah.


namun, pandangan rafael tertuju pada gladis , zii dan dii yang tengah berbincang-bincang agak jauh dari rafa dan putri berada. rafael tak mau ambil resiko. ia menyuruh putri untuk duluan ke kelas ,dengan alasan rafael akan pulang untuk mengambil tugas yang tertinggal dirumah.


“eh lo gimana sih raf? ada putri , ada gladis .. lo mau pilih yang mana?” tanya bisma saat semua berkumpul di salah satu ruangan.
“gimana raf, lo udah ngomong sama dia? kalo lo udah punya pacar lagi?” reza ikut bertanya.
“belom lah, ngapain juga sih gladis dateng lagi? terus kenapa dia anggap gue sama dia masih pacaran..”
“itu semua lo yang harus mutusin raf…” usul rangga.

tak lama gladis datang.


“hay guys.. hmm raf kamu udah makan belum? makan bareng yuk..” ajak gladis.
“aduh, aku tadi udah makan, “
“yahh,, ini kan hari pertama aku masuk sekolah lagi !kok kamu gak mau sih temenin aku”
“beneran dis, aku udah kenyang,, hmm gimana kalo rangga yang temenin kamu makan” usul rafael memandang rangga yang terlihat senang saat diminta untuk menemani gladis makan.
“gak usah deh,aku makan sendiri aja” ucap gladis menolak. seketika rangga terlihat kecewa.
“dah semuannya,,” lanjut gladis lalu beranjak pergi.

saat gladis melangkah menyusuri koridor sekolah, ia berpapasan dengan putri


“eh kalung lo..” ujar putri sambil mengambil sebuah kalung milik gladis yang terjatuh. gladis yang sudah melangkah agak jauh sadar kalu kalungnya hilang dan berjalan kembali menghampiri putri.
“makasih ya.. untung lo yang temuin kalung ini, soalnya ini dari pacar gue kalo sampe hilang kan sayang..” jelas gladis panjang lebar.
“iya bener banget, pemberian pacar itu harus dijaga baik-baik ! kalo sampe ilang kan sayang..” sahut putri mengiyakan.
“ ya udah sekali lagi thanks ya..” lalu gladis beranjak pergi.
“perasaan gue baru liat dia, apa anak baru ya??” ucap putri dalam hatinya.

putri dan rafael duduk di tepian kolam air macur berniat menyantap bekal yang dibawa putri. saat rafael ingin meyuapi putri, tiba-tiba ia melihat gladis tengah berjalan bersama zii dan dii.


akhirnya rafael mengajak putri ke tempat lain agar gladis tak melihatnya. saat rafael merangkul putri dan berjalan bersama, ternyata gladis melihat mereka.



“itu rafa ya , dia sama cewe??” ujar gladis.
“mana?? lagian gak mungkin rafael sama cewek..” zii meyakinkan gladis.
“ih beneran tadi gue liat dia sama cewek,”
“lo salah liat kali..”
“iya kali ya,, yaudah ke kelas aja yuk..”

rafael mengajak putri untuk makan di bawah tangga sekolah. agak aneh memang, tapi rafael merasa tempat ini paling aman dari gladis.


“ngapain sih kesini??” ujar putri.
“hmm biar gak ada yang ganggu aja.. kalo berdua kan lebih romantis!”
“apaan sih, ada ada aja deh..”
“ya udah makan aja, aku laper nihh!” rafael langsung membuka kotak bekal dan memakannya dengan lahap.
“eh aku punya sesuatu buat kamu,,ini buatan aku sendiri , kembaran lagi ..” ucap putri menunjukan gelang yang ia buat sendiri.


“apaan nih..jelek amat!” ujar rafael menghentikan aktivitas makannya. putri langsung berniat mengambil gelangnya lagi.
“eh,,jangan marah dong! bagus kok.. “ lanjut rafael memakai gelang itu.
“jelek tapi di embat juga!” protes putri, sambil membantu rafael mengenakan gelangnya.
“kembar kan… hehe” putri menjajarkan tangannya dengan tangan rafael sambil menunjukan gelang mereka yang sama, lalu mencubit pipi rafael gemas.


“makasih ya..” ujar rafael sambil merangkul putri.
“iya sama-sama..”

diwaktu yang sama, bisma ,reza, ilham dan dicky berkumpul dekat loker. tak lama gladis datang menyanyakan keberadaan rafael.


“rafa mana sih? kok gak sama kalian??”
“hmm rafa mana?” tanya bisma pada dicky.
“gak tauu,,”
“disana..” ucap reza dan ilham bersamaan , tapi mereka menunjuk ke dua arah yang berbeda.


“ke toilet kali..” sahut bisma.
“tapi tadi gue liat dia sama cewek deh..” ucap gladis curiga.
“salah liat kalii..” dicky meyakinkan gladis.
“mungkin juga sih, tapi gue ngerasa dari kemarin rafa ngehindar dari gue. ada yang tau gak sih dia kenapa??” bisma dan yang lain kompak geleng kepala dan angkat bahu.
“ya udah deh, gue mau cari rafa dulu..” gladis pun melangkah pergi.

sementara itu rafael dan putri telah selesai makan. mereka berdua berjalan menuju tangga. putri kembali ke kelas dan rafael menunggu putri hingga hilang dari pandangan.


saat berbalik badan rafael dikagetkan dengan kehadiran gladis tiba-tiba.


“gladis..?”
“rafa… kamu ngapain ada disini?” tanya gladis.
“emhh,,,”
“kamu abis makan ya..kok gak bilang-bilang sih” tebak gladis yang melihat sebutir nasi di dekat mulut rafael.
“enggak kok..”
“itu ada nasi dimulut kamu!”
“oh ini..” rafael mengambil nasi itu.
“gak tau nih, tiba-tiba ada nasi disini.. “ lanjut rafael. tak lama bel berbunyi.
“eh udah bel tuh aku duluan ya..” rafael langsung beranjak pergi.
“raf!! ih kenapa sih dia..” gumam gladis kesal.

zii, gladis dan dii membicarakan soal rafael yang pernah digosipkan pacaran dengan zii. tapi sepertinya gladis tidak tertarik dengan bahan bicaraan ini. saat melihat putri berjalan sendirian, gladis memiliki ide agar dapat menghindar dari zii dan dii yang membicarakan hal kurang menarik itu.


“gue baru inget, gue ada janji..” ujar gladis langsung beranjak menghampiri putri.
“hah? gladis temenan sama putri? sejak kapan” gumam zii.

“heyy!” teriak gladis.
“siapa? gue?” ujar putri.
“iya , sorry soalnya gue gak tau nama lo.. jadi gue panggil asal aja. oh iya, lo mau bantuin gue gak?”
“bantuin apa?”
“gue lagi ngehindar dari mereka..” gladis melirik zii dan dii.

putri mengiyakan. mereka berdua berusaha terlihat akrab berjalan didepan zii dan dii.

“duluan ya,, byee!” ucap gladis pada zii.

setelah gladis sampai ke mobilnya. ia berterimaksih pada putri karena mau membantunya mereka juga berkenalan satu sama lain. sebagai balasannya, gladis mengajak putri makan ,setelah itu mengantarnya pulang. awalnya putri menolak tapi akhirnya mau juga.

mereka berdua makan di restaurant “BB chicken” kemang. saat pelayan meletakan makanan di atas meja. gladis dan putri mengucapkan terimakasih secara bersamaan.


“aku seneng banget hari ini, karena bisa ngerasain makanan indonesia lagi..”
“bagus dong. oh iya, gimana soal cowok kamu?”
“ya gitu deh, jadi gue sama cowok gue itu udah kenal dari kecil dan keluarga kita itu deket, tapi gue baru jadian sama dia waktu masuk SMA, setelah gue jadian , gue malah ninggalin dia ke london selama dua tahun..”
“yahhh, kasian juga ya cowok lo..” tak lama ponsel putri berdering, tertera nama rafael dilayar ponselnya.


“halo,,” sapa putri.
“halo, kamu dimana? kok kamu gak ngabarin aku kalo kamu udah pulang sekolah”
“maaf banget deh, aku beneran lupa ngabarin kamu”
“aku kan pacar kamu put, harusnya kamu kasih kabar kalo kamu mau pergi kamana-mana,,”
“iya iya, aku kan udah minta maaf ! soalnya tadi aku buru-buru diajakin sama temen aku lagi makan dulu”
“ya udah sekarang kamu dimana?”
“aku di BB chicken kemang..”
“aku jemput kamu kesana..”
“eh gak usah..” telepon langsung diakhiri rafael.

“siapa put?” tanya gladis.
“itu cowok gue, dia tuh aneh tau gak! nyebelin lagi.,”
“hha kok gitu sih? dia kan cowok lo..”
“iya,, tapi suka aneh!!”

beberapa saat kemudian rafael sampai didepan restaurant diaman putri berada. saat berniat melangkah masuk, tiba-tiba gladis menelponnya.


“halo..” sapa rafael.
“sayang kamu dimana?”
“lagi dijalan..”
“oh gitu , kamu bisa gak nyusul aku kesini? aku lagi sama temen aku nih lagi makan..di BB chicken kemang!”

rafael menoleh ke arah tulisan besar nama restaurant yang terpajang diatas pintu masuk.


rafael semakin heran, kanapa putri dan gladis bisa ada ditempat yang sama. rafael pun langsung melihat lewat dinding kaca dari luar untuk memastikan.


ternyata benar, gladis dan putri tengah makan bersama.

“kamu jadi gak sih kesini?” tanya gladis masih lewat telepon.
“aku lagi gak didaerah kemang, kayanya jauh banget deh dari situ..aku gak bisa nyusulin kamu”
“oh ya udah.. kamu hati-hati ya” telepon dimatikan.

“kenapa?” tanya putri penasaran.
“cowok gue gak bisa dateng”
“ya udah gak apa-apa,”
“terus terus, gimana cowok lo? jadi kan dateng..telepon gih, kan gue mau liat..”
“kan tadi udah,, ya udah deh” putri pun menelpon rafael.

“maaf ya sayang, tadi aku ditelepon dani aku harus ke studio..” ucap rafael beralasan.
“ya udah deh, aku juga barengan kok sama temen aku, kamu hati-hati ya”
“oh oke, ya udah ya sayang..” telepon diakhiri.

“gimana?”
“sama, cowok gue juga gak bisa dateng..” ujar putri.
“ya udah, kita makan lagi aja..”

malam harinya saat semua anggota sm*sh berkumpul. rafael terlihat bingung, memikirkan antara gladis atau putri.


“kok bisa ya gladis sama putri temenan? sejak kapan ya.. lo tau gak ngga?” ucap ilham angkat bicara.
“gak tau gue, belakangan ini gladis jarang cerita sama gue” sahut rangga.
“tapi yang jelas sih, putri sama gladis itu sama-sama pacaran sama rafael” sergah bisma.
“raf, lo gak bisa kaya gini terus. lo udah permainkan mereka berdua! jadi lo harus ambil keputusan sebelum dari mereka ada yang sakit hati” ucap morgan mengusulkan.
“tapi gan..”
“lo musti tegas sama diri lo sendiri! lo harus berani ambil keputusan,,” sergah morgan memotong ucapan rafael.
“bener kata morgan! mau sampai kapan lo kaya gini terus?” bisma mengiyakan.
“oke, besok gue bakal ngomong sama gladis”
“sipp…” sahut reza mengangkat jempolnya.

keesokan paginnya. rafael mengajak gladis untuk bicara. mereka berdua bicara sambil duduk ditepian kolam air mancur.


“dis, kenapa sih selama di london kamu gak pernah hubungin aku?”
“ya kan aku sibuk sama sekolah aku disana,,”
“itu bukan alasan yang masuk diakal dis, sekarang tuh alat komunikasi udah gampang, dengan hubungan jarak jauh kita, harusnya sesibuk apapun kamu , kamu bisa hubungin aku! tapi kamu kok kesannya ngehindar dari aku. dulu aku sempet mau nyusul kamu, tapi anak-anak bilang kalo aku nyusulin kamu, nanti aku malah kecewa,,”
“maafin aku ya raf, demi tuhan aku gak ada maksud buat nyakitin kamu! raf aku tuh Cuma mau konsen sama sekolah ku”
“aku gak nyesel kok, kamu gak hubungin aku! soalnya dengan begitu, aku bisa cepet lupain kamu..soalnya sekarang aku gak ada rasa sedikitpun sama kamu”
“maksud kamu?”
“iya, udah lama aku anggap hubungan kita udah berakhir.. dan perlu kamu tau hubungan aku sama kamu udah selesai “
“jadi kita putus?”
“sorry kalo kamu gak siap,” rafael berdiri dan berniat pergi, namun gladis menahannya.

sementara itu, putri tengah berjalan di dekat gerbang sekolah. tak lama bel berbunyi, seluruh siswa langsung berlarian.

“kok udah bel sih jam segini?” gumam putri melirik jam ditangannya. ia pun melangkah lagi, namun tiba-tiba gelangnya putus dan jatuh. untungnya putri segera menyadarinya.


“kok putus sih? perasaan tadi gak kenapa-napa deh,,” ujar putri berusaha memperbaiki gelangnya.

“kenapa raf?? kenapa kamu baru bilang ke aku sekarang.. aku sayang banget sama kamu,aku yakin pasti ada cewek lain yang ngerebut kamu dari aku! raf, jawab pertanyaan aku. ! “ ujar gladis bercucuran air mata.
“apa karena ada cewek lain? kalo gitu aku mau , kamu cium aku buat yang terakhir kalinya!”lanjut gladis.
“kamu gila ya!!” rafael ingin pergi, namun gladis langsung menarik tangan rafael dan menciumnya.


putri yang tengah melintas, melihat mereka berdua berciuman. nafasnya terasa sesak saat melihat lelaki yang ia sayangi sedang berciuman dengan wanita lain. putri akan kecewa dan sangat membenci rafael karena sudah kesekian kalinya rafa menyakiti hatinya , lalu bagaimana kah kisah selanjutnya?

sinopsis cinta cenat cenut #5 (REVENGE) “pembalasan”

sinopsis cinta cenat cenut #5 (REVENGE) “pembalasan”

sebelumnya >>> CCC #4
saat putri berada di tengah-tengah ruangan sekolah. tiba-tiba ia menghentikan langkahnya karena rafael mengucapkan sesuatu yang emmbuatnya tercengang.
“putri!! gue suka sama lo.. gue suka sama lo put!!”



“kok tiba-tiba rafael bilang suka ke gue ya?? beneran gak ya kali ini? gak, kali ini gue gak akan di bohongin lagi.. sekarang saatnyapembalasan,” gumam putri dalam hatinya. ia langsung berbalik badan dan memandang rafael.
“emang lo pikir gue akan terima lo? gak semudah itu raf, sekarang lo rasain kan gimana rasanya jadi gue? dipermaluin didepan semua orang, gak enak kan? ini pembalasan gue, buat lo!” putri berbalik badan membelakangi rafael.putri terlihat menyesal dan ia langsung beranjak pergi.


morgan yang menyaksikan rafael menyatakan cinta langsung beranjak pergi begitu saja. tapi tidak dengan ke anggota sm*sh yang lain dan juga zanetta. mereka langsung menyuruh siswa yang berkerumun untuk bubar.


“gak apa-apa lo??” tanya bisma merangkul rafael.
“udah lah raf,pertama putri itu gak pantes buat lo! dan kedua dia udah ada niat buat balas dendam sama lo! jadi kalo dia terima lo, itu Cuma buat mempermalukan lo raf..” sahut zanetta mengompori.
“kayanya si putri serius deh sama kata-katanya.,kalian inget gak sih apa yang putri bilang waktu dia di hukum dulu?” rangga ikut berkomentar. lalu teringat kembali apa yang diucapkan rangga barusan.


(“inget ya! suatu saat nanti keadaan akan terbalik.. kalian yang akan dipermalukan didepan gue!”)
“dan sekarang dia berhasil mempermalukan kita! terutama rafael..” ilham angkat bicara.

sementara itu, putri menangis sendiri di halaman sekolah. enatah apa yang membuatnya begitu sedih.


“ya tuhan, apa aku berdosa udah ngebohongin perasaan aku sendiri??” gumamnya dalam hati.
tak lama, guntur (ricky komo) datang menghampiri putri. putri pun langsung menyeka air matanya.
“eh, lo udah ngerjain PR fisika belum??” ujar putri berusaha mengalihkan perhatian.
“udah si,, hmm lo gak apa-apa put??”
“loh, emang gue kanapa? gue malah seneng banget lagi, karena udah bisa permaluin rafael ..biar dia tau rasa!”
“lo yakin?”
“yakin…” ujar putri dengan senyum terpaksa. ia memalingkan muka dan berusaha menahan tangisnya.


saat mengendarai mobilnya. rafael masih kepikiran tentang ucapan putri yang menolaknya barusan. “emang lo pikir gue akan terima lo? gak semudah itu raf, sekarang lo rasain kan gimana rasanya jadi gue? dipermaluin didepan semua orang, gak enak kan? ini pembalasan gue, buat lo!”

saat dirumah. putri termenung menopang dagunya yang terasa berat saat memikirkan apa yang telah dia ucapkan pada rafael tadi pagi. sambil memasak air yang sepertinya hampir mendidih, kembali teringat semua kebaikan yang dilakukan rafael walau hanya untuk sebuah taruhan.tiba-tiba lamunanya buyar, saat suara air mendidih terdengar nyaring.


“ahh gue mikir apaan sihhh?” ucap putri membatin.

keesokan harinya. seorang guru sedang menjelaskan tentang apa yang harus dilukis, yaitu sekeranjang buah yang diletakan di meja. ya, pagi ini putri sedang ada pelajaran seni lukis.
yang lain sibuk melukis sedangkan putri melamun. entah apa yang dia pikirkan. hingga gurunya menyadari kalau putri termenung dan langsung menegurnya.

“sekarang ini masih jam pelajaran saya, dan jangan melamun saat pelajaran berlangsung! nah, sekarang coba saya liat lukisan kamu..”
putri pun menunjukan lukisannya.


“saya kan suruh kamu untuk buat lukisan buah! kenapa jadi melukis ituuu??”
“saya kan ngelukis wajah bapak…” ujar putri dengan polosnya. lalu diiringi gelak tawa siswa lain.
“sekarang kamu ambil kanvas baru…!!” perintah sang guru.

saat istirahat. putri dan guntur duduk dikursi panjang dekat lorong sekolah. tak lama rafael dan kawan-kawannya datang. putri yang masih merasa agak kesal, langsung beranjak pergi.
rafael yang melihat putri menghindar darinya merasa sedih. namun bisma dan yang lain menghiburnya.


“come on raf,gak usah sedih gitu. popy sovia? luna maya? chelsea olivia? lo tinggal tunjuk raf..!” ujar bisma.
“tau raf! emangnya putri satu-satunya cewek didunia ini? kan masih ada zii, (zanetta) jadian gih sama dia!!” ujar ilham mengusulkan.
“tapi lo gak akan nyerah ngejar si putri gitu aja kan? kalo gue liat , lo gak akan kaya gini kalo gak gara-gara si putri..” rangga berusaha meyakinkan rafael.
“gimana mau dikejar? orang si putri udah mau pergi gitu..kayanya dia beneran mau bales si rafa deh!” sergah dicky merusak suasana.

diwaktu yang sama, saat putri menuruni tangga. ia dijegat oleh zanetta dan dua temannya. seperti biasa, zanetta selalu mencari masalah.


“lo gak usah belagu deh! sok sok-an nolak rafa..merasa cantik?”
“mau lo apa sih? bukannya seneng kalo gue gak jadian ama rafa..!”
“seneng banget malah! tapi gue lebih seneng kalo lo cabut dari sekolah ini”
“terus maksud lo apa??”
“maksud gue, lo tuh pergi dari sekolah ini!!” zanetta langsung mendorong putri hingga terjatuh.
tak lama morgan datang dan membantu putri. zanetta pun langsung pergi bersama dua temannya.


“lo gak apa-apa kan?”
“gak apa-apa..” sahut putri.
“oh yaudah..” morgan berniat untuk pergi .
“eh tunggu..”
“kenapa? gue pikir lo lagi mau sendiri..”
“gak kok, gue malah seneng lo ada disini..”
“lo gak marah sama gue? lo kan lagi pengen bales dendam sama anak-anak sm*sh, kan gue juga termasuk anak sm*sh..” jelas morgan dengan wajahnya yang terlihat beku.
“hhmm gue malah gak enak sama rafel, karena udah permaluin dia depan umum..”
“jadi lo nyesel nolak rafael?”
“gak lah., ya kan gak enak aja! rafael kan gengsinya gede, masa gue bikin dia malu..”
“lo nyesel kan nolak dia?”
“apaan sih?? gue gak mungkin terima dia kalo terpaksa, gue kan gak suka sama dia”

sekalipun putri tak mau mengaku. tapi morgan yakin kalau putri ada rasa menyesal setelah menolak rafael.

sementara itu, seorang gadis cantik tengah berdiri didepan sebuah café ,ia tengah menelpon rangga. gadis ini sepertinya sedang berada diluar negeri untuk sekolah.


“minggu depan aku balik ke jakarta loh..” ujar gadis itu dengan semangat.
“minggu depan? terus sekolah kamu gimana?” sahut rangga.
“semuanya beres, udah saatnya aku balik ke jakarta,, lagian aku pengen banget ketemu sama kamu,” ucapnya sambil memegangi kalung berliontinkan huruf “R”
“ya udah, kalo kamu mau dateng kabarin aku ya, biar nanti aku jemput…”
“oke, aku balik ke sekolahan dulu ya..” telepon pun dimatikan.

keesokan harinya, rafael sibuk meletakan barang-barangnya di loker. saat menutup lokernya ia dikagetkan oleh guntur yang ternyata tengah berdiri disampingnya. awalnya rafael agak kesal dengan guntur, tapi tidak lagi karena ternyata guntur datang untuk mengatakan kalau putri terlihat menyesal telah menolak rafael.


“lo yakin dia nyesel nolak gue?”
“hmm iya kali.. “
“lo yakin gue masih ada harapan?”
“mungkin, kenapa gak tanya aja sama orangnya,,”
“gimana gue mau nanya kalo dianya juga gak mau ngomong sama gue!”
“gue bisa bantuin..” ujar guntur.
“lo yakin bisa bantu gue?”
“bisa dong, tapi ada syaratnya!”
“heh! berani ya lo ngasih syarat..!”
“mau dibantuin gak..?”
“ya udah apa syaratnya?”

guntur langsung membisikan apa syaratnya. keesokan harinya semua anggota sm*sh berkumpul untuk pemotretan dan juga menunggu rafael yang belum datang. tak lama rafael datang bersama guntur.


“eh raf ngapain dia disini?” bisik bisma .
“mulai sekarang dia anggota sm*sh yang ke-8!”
“hah? serius lo raf??” reza tak percaya.
“ya enggak lah!”
“loh? sm*sh itu bukannya bertujuh..” tanya sang fotografer pada manajer sm*sh.
“sm*sh itu tetep bertujuh, nanti kalo fotonya udah jadi.. yang satu itu di crop aja!”
“oh oke..”

pemotretan dimulai. guntur sengaja diposisikan paling pinggir, tapi saat fotografer mulai memfoto, guntur langsung alih posisi ke tengah dengan gaya super aneh. seketika yang lain langsung mendorongnya.

keesokan harinya, guntur menghampiri putri untuk menjalankan rencananya membantu rafael bicara dengan putri. namun tiba-tiba morgan menelpon putri dan mengajaknya pulang bersama. gagal sudah rencananya. padahal rafael sudah menunggu di restaurant beberapa lama. pelayan pun sampai bolak balik menanyakan apa pesanan rafael, tapi rafael selalu menjawab sama. “nanti aja deh pesennya..”. rafael kesal karena putri tak kunjung datang, akhirnya menelpon guntur.


dengan gugup guntur berusaha memberitahu rafael kalau ia hampir berhasil mengajak putri , tapi morgan telepon dan mengajaknya pulang. karena rafael kesal ,ia langsung menutup teleponnya. tak lama datang lagi orang menanyakan pesanan pada rafael.

“udah mau pesen mas?” kali ini yang datang adalah manajer restaurant itu.
“sini pulpen lo!!!” rafael meminta pulpen dari manajer itu, lalu mengeluarkan cek kosong dari sakunya. ia menuliskan sejumlah uang dan namanya di cek itu.
“gue beli restaurant ini!” ujar rafael menyerahkan cek itu.
“dan inget ya! lain kali kalo gue mau lama-lama kek, mau apa kek itu terserah gue! ngerti kan lo!!” rafael langsung beranjak dari restaurant itu.

sementara itu anak-anak sm*sh sedang menunggu rafael yang tak kunjung datang. padahal 2 menit lagi mereka harus tampil.


tak lama rafael datang dengan wajah kesal. tanpa basa basi mereka pun tampil. sorak soray penonton bergemuruh. saat musik mulai dimainkan , rafael terlihat tidak konsen. gerakan dance-nya kacau. morgan sesekali melirik rafael yang gerakannya tak beraturan itu, morgan menyadari sesuatu yang aneh pada rafael.
rafael teringat pada buku yang waktu itu putri berikan namun dia buang. teringat juga saat dia menginap semalam dirumah putri, sampai penolakan yang dilakukan putri waktu itu. semua yang dipikirkan rafael, ternyata dipikirkan juga oleh putri.

setelah acara selesai. morgan tak sengaja melihat rafael tengah membaca buku yang pernah rafael buang itu.


“kenapa sih lo gak fokus manggungnya??” ujar morgan tiba-tiba.
“gue biasa-biasa aja kok..” rafael langsung menutup bukunya. morgan melirik buku itu dan meraihnya dari tangan rafael. rafael pun langsung mengambilnya kembali.
“kenapa? heran gue baca buku..?”
“iya, lagian itu kan buku kesukaan putri yang pernah dibuang sama orang yang nyakitin dia..”
“ini buku gue kok..! sekarang lo bebas deketin dia karena gue udah mau lupain dia..”
“oh ya? wow..” morgan beranjak pergi begitu saja.

esoknya, saat putri berdiri didepan halam sekolah seorang siswi memberinya sebuah bingkisan yang katanya itu dari morgan. saat dibuka, bingkisan itu isinya gaun merah dan sebuah kartu nama restaurant. tak lama morgan menelpon.


“udah diterima?” tanya morgan diseberang sana.
“ini apa lagi maksudnya ngasih gue gaun sama kartu nama!”
“gue pengen ngedate sama lo, malam ini jam 7 direstaurant yang ada dikartu nama itu, lo pake gaunnnya dan gak pake lama..”

putri mengiyakan saja. malam harinya rafael datang ke restaurant yang sama seperti pada kartu nama yang diberikan morgan pada putri. rafael datang karena disuruh morgan, dan saat pelayannya menunjukan meja yang telah dipesan morgan, ia gak kaget karena tempatnya terlalu romantis. rafael pun menelpon morgan.

“lo dimana si? gue udah nyampe!”
“lo tunggu aja.. bentar lagi gue dateng kok..” sahut morgan. padahal ia berada tak jauh dari rafael.
“lo yakin mau ngajak gue ngomong ditempat kaya gini??”
“iya tenang aja, bentar lagi gue nyampe…!” telepon dimatikan.

tak lama putri datang. lalu pelayan pun mengantarnya ke meja atas nama morgan. saat putri melihat rafael tengah duduk membelakanginya ,awalnya ia kira dia adalah morgan tapi ternyata.

“rafael? kok lo sih???” ujar putri.
“seharusnya gue dong yang nanya, kenapa lo ada disini..”
“gue disuruh morgan kesini..”
“gue juga..!”
“mendingan gue pergi aja deh..”
“gue aja yang pergi, lo kan udah janjian sama morgan..”
“lagian kan lo juga udah janjian sama morgan!”
“yaa gak mungkin lah gue janjian sama cowok ditempat beginian..! mendingan gue telepon morgan..” rafael pun langsung menelpon morgan.


“lo dimana sih? sebenarnya lo janjian sama siapa sih? gue apa putri.. ada dia nih disini!”
“masa sih? gue gak tau,,”
“maksud lo?”
“gue rasa, dia dateng karena lo.. kenapa gak lo manfaatin situasi ini untuk nyatain perasaan lo lagi ke dia..gue yakin dia juga suka sama lo” morgan mengakhiri telepon.

“morgan gak jadi dateng katanya..” ujar rafael.
“kok seenaknya gitu batalin janji? mana udah jauh jauh kesini pake gaun kaya gini lagi..!”
“ya udah deh, gue anter lo pulang..”
“gak usah..” putri berniat pergi, namun pandangannya tertuju pada buku yang pernah dia buang ada dimeja, bersebelahan dengan ponsel rafael. putri pun melirik rafael heran.
“itu kan buku gue..” ujar putri.
“iya emang , terus kenapa?”
“buku itu kan pernah gue buang, kenapa masih ada di lo?”
“ya, lo pernah kasih ke gue kan.. berarti buku itu milik gue dong..”
“iya, tapi kan lo juga pernah buang buku itu!”

rafael terlihat canggung. ia berusaha untuk jujur pada perasaannya dan juga pada putri.
“oke, gue emang pernah buang buku itu! tapi gue pungut lagi put.. sama kaya perasaan gue ke lo , yang udah pernah gue buang kaya sampah.. jujur semenjak lo jalan sama morgan, gue gak bisa berhenti mikirin lo put..gue ngerasa ada sesuatu yang ilang dalam diri gue..” rafael mengamit kedua tangan putri, yang saat itu mulai mengalir air mata dari pipinya.
“gue mau lo balikan sama gue, gue pengen lo jadi pacar gue put! pacar dalam arti sebenernya.. gue pengen milikin lo seutuhnya..gue bener-bener suka sama lo”
“ lo serius?” tanya putri dengan tatapan polosnya.
“iya gue serius..!!”
“maksud gue, lo emang beneran suka sama gue??”



rafael langsung memeluk putri erat. sekali lagi rafael bilang kalau dia menyukai putri. begitu jugadengan putri yang menerima cintanya. morgan hanya memperhatikan dari jauh.

diwaktu yang sama. semua anggota sm*sh mendapat pesan yang sama untuk berkumpul di sebuah temapat yang dijanjikan rangga. entah ada acara apa.

sedangkan direstaurant. rafael menggengam tangan putri sambil terus memandanginya.

“udah dong pegangan tangannya, malu tau ..” ujar putri dengan senyuman khasnya.
“gak mau, aku gak mau lepasin tangan kamu..”
“dddrrrttt..” terdengar ada tanda pesan masuk diponsel rafael. ternyata pesan yang sama seperti anggota sm*sh lainnya. dari rangga.
“kenapa raf?”
“rangga ngajak aku ketemuan..ya udah aku ajak kamu sekalian bilang ke anak-anak kalo kita udah jadian..” putri pun mengiyakan.

morgan telah sampai duluan ke tempat dimana anak-anak sudah berkumpul. morgan bertanya ada apa sebenarnya. bisma mengatakan kalau acara ini rangga yang buat. tak lama si empunya acara datang bersama seorang gadis yang waktu itu menelponnya.

“hay semuanya…” sapa gadis cantik yang bernama Gladys itu.

beberapa saat kemudian mobil rafael datang bersama putri. namun, saat sudah berada didepan pintu putri baru ingat kalau ponselnya tertinggal di dalam mobil. ia ingin mengambilnya sendiri, padahal rafael ingin menemaninya mengambil tapi putri menolak. akhirnya rafael masuk duluan ke dalam restaurant.

saat berada didalam rafael agak kaget saat melihat gladys juga ada disana. seketika gladys langsung memeluk rafael.

“pacarku.. aku kangen banget sama kamu,,,” ujar gladys.


sementara itu, putri tengah berjalan menghampiri mereka. apa yang akan terjadi??
saksikan CCC #6 (the ex) “sang mantan”

sinopsis cinta cenat cenut #6 “THE EX” (sang mantan)

sinopsis cinta cenat cenut #6 “THE EX” (sang mantan)
sebelumnya CCC #5 >>>



saat berada didalam rafael agak kaget saat melihat gladis juga ada disana. terlebih saat gladis langsung memeluk rafael. padahal diluar ada putri yang tengah menghampirinya.

“pacarku.. aku kangen banget sama kamu,,,” ujar gladis.

saat putri melangkah masuk ke dalam café dimana rafael ,gladis dan yang lain berkumpul , tiba-tiba morgan muncul dari dalam café dan mencegah putri untuk masuk ke dalam.


“kamu kenapa, kaget ya liat aku ada disini..?” ujar gladis.
“jelas aja dia kaget dong,kamu kan gak ngabarin dia kalo kamu mau dateng.. sekarang coba jelasin kenapa kamu gak ngomong ke dia..” ucap rangga ikut berkomentar.
“oh, soal itu.. aku kan mau buat surprise buat kamu raf, sama yang lain juga” gladis memandang anak-anak sm*sh yang lain sambil tersenyum manis.
“apa kabar kalian semua??” lanjut gladis.
“long time no see ya dis, kamu makin cantik aja” puji bisma basa-basi.
“iya nih, keliatan makin dewasa banget,,” dicky ikut memuji.
“kalian juga kok…”

diluar, morgan mengajak putri bicara bermaksud untuk menahannya masuk ke dalam café.


“gimana rasanya udah jadian sama rafael.,?” putri tak menjawab, tatapan dan senyumannya menjelaskan kalau dia sedikit malu ditanya soal ini.
“gak usah malu, harusnya lo seneng udah jadian sama orang yang lo suka.. selamat ya” lanjut morgan.
“makasih ya, karena berkat lo gue bisa jadian sama rafael, oh iya rafael kemana ya?”

morgan agak bingung untuk menjawab. sesekali ia melirik ke pintu café lalu meyakinkan putri kalau rafael hanya ingin menemui anak-anak sm*sh sebentar.

“ya udah gue SMS rafael dulu “ ucap morgan berinisiatif mengirim pesan singkat ke rafael.

didalam rafael membaca SMS yang dikirim morgan.

from : morgan

lo bilang sama semua,
kalo nyokap lo nyuruh pulang.
putri lagi sama gue di parkiran

“maaf ya dis, tadi mama SMS dan aku harus pulang.. nanti aku telepon kamu deh” ujar rafael lalu beranjak pergi.

gladis terlihat sedih campur heran. ada yang berubah dari rafael sekarang namun bisma meyakinkan gladis kalau rafael memang sering di SMS ibunya untuk pulang, jika ibunya sedang ada dijakarta.

“ya udah jangan sedih gitu dong dis, kita kan udah lama gak ketemu gimana kalo kita rayain aja?” usul bisma.


“ya anggap aja sebagai pesta penyambutan, lo boleh pesen apa aja biar gue yang bayar..” ujar reza mendukung bisma.

keesokan harinnya, saat sarapan putri memandangi sebuah gelang sambil tersenyum. ibunya merasa kalau anaknya ini sedang senang hari ini, dia juga menanyakan soal gelang yang dipegang putri. putri pun menjelaskan makna gelang yang ia buat sendiri itu, yaitu “gelang pasangan”. putri membuat dua gelang , satunya dia pakai dan yang satu lagi akan dia berikan pada rafael.


ibunya terlihat senang saat tahu kalau putri sudah berpacaran dengan rafael. tapi tidak dengan ayahnya.


“putri pacaran sama siapa??” ujar ayahnya tiba-tiba sambil meletakan kunci motornya diatas meja makan.
“ itu yah, sama rafael yang waktu itu ibu ceritain..” ujar ibunya menjelaskan.
“oh, yang dikira maling itu?? yang mana sih orangnya, ayah jadi penasaran! eh put, bukannya kamu deket sama morgan”
“morgan mah sahabat aku, kalo rafael itu yang waktu itu ngelempar ayah pak…” putri berhenti berucap.

hampir saja ia mengucapkan hal yang dapat membuat ayahnya teringat akan kelakuan buruk rafael waktu itu. namun ternyata, ayahnya ingat akan hal itu, waktu rafael dengan sengaja membuang kaleng bekas minuman soda tepat ke kepala ayah putri saat lampu merah.


“oh jadi kamu itu jadiannya sama..si rafael yang itu?? “tebak ayah putri sedikit emosi
“ayah gak setuju kalo kamu jadiaanya sama dia!! ”lanjut ayah.

tapi ibunya justru mendukung rafael jadian dengan putri. ibunya juga bilang kalau rafael itu orang kaya, jadi soal ketidak sopanan rafael itu lebih baik dilupakan. tapi tetap saja ayahnya tidak setuju.

“kalo sampe rafael dateng ke rumah ini, ayah kasih pelajaran ke dia!! ya udah cepetan sarapannya kita berangkat ke sekolah, ayah ambil jaket dulu” ujarnya lagi. lalu mengambil jaket dikamarnya.

putri kebingungan. padahal rafael akan datang ke rumahnya untuk berangkat bersama ke sekolah, tapi kalau sampai ayah tahu, bisa rumit urusannya. akhirnya ibu menyuruh putri untuk menelpon rafael agar tidak datang ke rumahnya.

sementara itu , rafael tengah duduk manis dibelakang setir mobilnya menuju rumah putri. ia memikirkan soal kedatangan gladis. “hari ini, hari pertama gladis sekolah lagi, gimana ya kalau dia ketemu sama putri?” gumamnya dalam hati. tiba-tiba ponselnya berdering, ternyata putri menelponnya.


“halo..” sapa rafael.
“rafa, kamu gak usah jemput aku ya”
“emang kenapa? aku udah dijalan nih,,”
“gini deh, kamu tunggu didepan gang aja”
“emang kenapa sih aku gak boleh kerumah kamu? terus kenapa ngomongnya bisik-bisik gitu?
“ah ya udah deh, bawel banget sih.. pokoknya kamu tunggu situ!” putri mengakhiri teleponnya, lalu menghampiri ibunya lagi.

“udah?” tanya ibu.
“udah, terus gimana?”

ibunya punya ide, kunci motor yang tadi diletakan ayah dimeja makan langsung disembunyikan agar tidak bisa mengantar putri.

“loh? kunci mana kunci.. kunci motor mana?” ujar ayah menghampiri mereka, sambil mencari-cari.
“gak tau, ah udah deh putri berangkat naik angkot aja deh! nanti telat” ujar putri lalu beranjak pergi.

sementara itu ayah sibuk mencari kunci dikolong meja, diam-diam ibu pun meletakan kunci motor itu dipiring berisi ikan goreng.

“ah, nih dia nih kuncinya yah..” ujar ibu menunjuk kunci itu.
“putri udah berangkat baru ketemu nih kunci..ayah susul aja deh”
“eh jangan!! biarin aja putri kan udah gede..”

disekolah . mobil berwarna silver memasuki halaman . tak lama mobil itu berhenti tepat disamping zii dan temannya dii.

“gladis…” ujar zii saat melihat siapa yang turun dari mobil.
“hay,” sapa gladis.
“kapan balik dari london?”
“kemarin.. soalnya kan program pertukaran pelajar gue udah kelar.. oh iya ell mana??”
“biasa lah dia lagi ke singapur sama ortunya yang lagi medical check up gitu..” sahut dii semangat.
“gue punya oleh-oleh buat kalian!” uajr gladis menyerahkannya pada zii, dan dii.

tak lama rafael dan putri sampai disekolah.


namun, pandangan rafael tertuju pada gladis , zii dan dii yang tengah berbincang-bincang agak jauh dari rafa dan putri berada. rafael tak mau ambil resiko. ia menyuruh putri untuk duluan ke kelas ,dengan alasan rafael akan pulang untuk mengambil tugas yang tertinggal dirumah.


“eh lo gimana sih raf? ada putri , ada gladis .. lo mau pilih yang mana?” tanya bisma saat semua berkumpul di salah satu ruangan.
“gimana raf, lo udah ngomong sama dia? kalo lo udah punya pacar lagi?” reza ikut bertanya.
“belom lah, ngapain juga sih gladis dateng lagi? terus kenapa dia anggap gue sama dia masih pacaran..”
“itu semua lo yang harus mutusin raf…” usul rangga.

tak lama gladis datang.


“hay guys.. hmm raf kamu udah makan belum? makan bareng yuk..” ajak gladis.
“aduh, aku tadi udah makan, “
“yahh,, ini kan hari pertama aku masuk sekolah lagi !kok kamu gak mau sih temenin aku”
“beneran dis, aku udah kenyang,, hmm gimana kalo rangga yang temenin kamu makan” usul rafael memandang rangga yang terlihat senang saat diminta untuk menemani gladis makan.
“gak usah deh,aku makan sendiri aja” ucap gladis menolak. seketika rangga terlihat kecewa.
“dah semuannya,,” lanjut gladis lalu beranjak pergi.

saat gladis melangkah menyusuri koridor sekolah, ia berpapasan dengan putri


“eh kalung lo..” ujar putri sambil mengambil sebuah kalung milik gladis yang terjatuh. gladis yang sudah melangkah agak jauh sadar kalu kalungnya hilang dan berjalan kembali menghampiri putri.
“makasih ya.. untung lo yang temuin kalung ini, soalnya ini dari pacar gue kalo sampe hilang kan sayang..” jelas gladis panjang lebar.
“iya bener banget, pemberian pacar itu harus dijaga baik-baik ! kalo sampe ilang kan sayang..” sahut putri mengiyakan.
“ ya udah sekali lagi thanks ya..” lalu gladis beranjak pergi.
“perasaan gue baru liat dia, apa anak baru ya??” ucap putri dalam hatinya.

putri dan rafael duduk di tepian kolam air macur berniat menyantap bekal yang dibawa putri. saat rafael ingin meyuapi putri, tiba-tiba ia melihat gladis tengah berjalan bersama zii dan dii.


akhirnya rafael mengajak putri ke tempat lain agar gladis tak melihatnya. saat rafael merangkul putri dan berjalan bersama, ternyata gladis melihat mereka.



“itu rafa ya , dia sama cewe??” ujar gladis.
“mana?? lagian gak mungkin rafael sama cewek..” zii meyakinkan gladis.
“ih beneran tadi gue liat dia sama cewek,”
“lo salah liat kali..”
“iya kali ya,, yaudah ke kelas aja yuk..”

rafael mengajak putri untuk makan di bawah tangga sekolah. agak aneh memang, tapi rafael merasa tempat ini paling aman dari gladis.


“ngapain sih kesini??” ujar putri.
“hmm biar gak ada yang ganggu aja.. kalo berdua kan lebih romantis!”
“apaan sih, ada ada aja deh..”
“ya udah makan aja, aku laper nihh!” rafael langsung membuka kotak bekal dan memakannya dengan lahap.
“eh aku punya sesuatu buat kamu,,ini buatan aku sendiri , kembaran lagi ..” ucap putri menunjukan gelang yang ia buat sendiri.


“apaan nih..jelek amat!” ujar rafael menghentikan aktivitas makannya. putri langsung berniat mengambil gelangnya lagi.
“eh,,jangan marah dong! bagus kok.. “ lanjut rafael memakai gelang itu.
“jelek tapi di embat juga!” protes putri, sambil membantu rafael mengenakan gelangnya.
“kembar kan… hehe” putri menjajarkan tangannya dengan tangan rafael sambil menunjukan gelang mereka yang sama, lalu mencubit pipi rafael gemas.


“makasih ya..” ujar rafael sambil merangkul putri.
“iya sama-sama..”

diwaktu yang sama, bisma ,reza, ilham dan dicky berkumpul dekat loker. tak lama gladis datang menyanyakan keberadaan rafael.


“rafa mana sih? kok gak sama kalian??”
“hmm rafa mana?” tanya bisma pada dicky.
“gak tauu,,”
“disana..” ucap reza dan ilham bersamaan , tapi mereka menunjuk ke dua arah yang berbeda.


“ke toilet kali..” sahut bisma.
“tapi tadi gue liat dia sama cewek deh..” ucap gladis curiga.
“salah liat kalii..” dicky meyakinkan gladis.
“mungkin juga sih, tapi gue ngerasa dari kemarin rafa ngehindar dari gue. ada yang tau gak sih dia kenapa??” bisma dan yang lain kompak geleng kepala dan angkat bahu.
“ya udah deh, gue mau cari rafa dulu..” gladis pun melangkah pergi.

sementara itu rafael dan putri telah selesai makan. mereka berdua berjalan menuju tangga. putri kembali ke kelas dan rafael menunggu putri hingga hilang dari pandangan.


saat berbalik badan rafael dikagetkan dengan kehadiran gladis tiba-tiba.


“gladis..?”
“rafa… kamu ngapain ada disini?” tanya gladis.
“emhh,,,”
“kamu abis makan ya..kok gak bilang-bilang sih” tebak gladis yang melihat sebutir nasi di dekat mulut rafael.
“enggak kok..”
“itu ada nasi dimulut kamu!”
“oh ini..” rafael mengambil nasi itu.
“gak tau nih, tiba-tiba ada nasi disini.. “ lanjut rafael. tak lama bel berbunyi.
“eh udah bel tuh aku duluan ya..” rafael langsung beranjak pergi.
“raf!! ih kenapa sih dia..” gumam gladis kesal.

zii, gladis dan dii membicarakan soal rafael yang pernah digosipkan pacaran dengan zii. tapi sepertinya gladis tidak tertarik dengan bahan bicaraan ini. saat melihat putri berjalan sendirian, gladis memiliki ide agar dapat menghindar dari zii dan dii yang membicarakan hal kurang menarik itu.


“gue baru inget, gue ada janji..” ujar gladis langsung beranjak menghampiri putri.
“hah? gladis temenan sama putri? sejak kapan” gumam zii.

“heyy!” teriak gladis.
“siapa? gue?” ujar putri.
“iya , sorry soalnya gue gak tau nama lo.. jadi gue panggil asal aja. oh iya, lo mau bantuin gue gak?”
“bantuin apa?”
“gue lagi ngehindar dari mereka..” gladis melirik zii dan dii.

putri mengiyakan. mereka berdua berusaha terlihat akrab berjalan didepan zii dan dii.

“duluan ya,, byee!” ucap gladis pada zii.

setelah gladis sampai ke mobilnya. ia berterimaksih pada putri karena mau membantunya mereka juga berkenalan satu sama lain. sebagai balasannya, gladis mengajak putri makan ,setelah itu mengantarnya pulang. awalnya putri menolak tapi akhirnya mau juga.

mereka berdua makan di restaurant “BB chicken” kemang. saat pelayan meletakan makanan di atas meja. gladis dan putri mengucapkan terimakasih secara bersamaan.


“aku seneng banget hari ini, karena bisa ngerasain makanan indonesia lagi..”
“bagus dong. oh iya, gimana soal cowok kamu?”
“ya gitu deh, jadi gue sama cowok gue itu udah kenal dari kecil dan keluarga kita itu deket, tapi gue baru jadian sama dia waktu masuk SMA, setelah gue jadian , gue malah ninggalin dia ke london selama dua tahun..”
“yahhh, kasian juga ya cowok lo..” tak lama ponsel putri berdering, tertera nama rafael dilayar ponselnya.


“halo,,” sapa putri.
“halo, kamu dimana? kok kamu gak ngabarin aku kalo kamu udah pulang sekolah”
“maaf banget deh, aku beneran lupa ngabarin kamu”
“aku kan pacar kamu put, harusnya kamu kasih kabar kalo kamu mau pergi kamana-mana,,”
“iya iya, aku kan udah minta maaf ! soalnya tadi aku buru-buru diajakin sama temen aku lagi makan dulu”
“ya udah sekarang kamu dimana?”
“aku di BB chicken kemang..”
“aku jemput kamu kesana..”
“eh gak usah..” telepon langsung diakhiri rafael.

“siapa put?” tanya gladis.
“itu cowok gue, dia tuh aneh tau gak! nyebelin lagi.,”
“hha kok gitu sih? dia kan cowok lo..”
“iya,, tapi suka aneh!!”

beberapa saat kemudian rafael sampai didepan restaurant diaman putri berada. saat berniat melangkah masuk, tiba-tiba gladis menelponnya.


“halo..” sapa rafael.
“sayang kamu dimana?”
“lagi dijalan..”
“oh gitu , kamu bisa gak nyusul aku kesini? aku lagi sama temen aku nih lagi makan..di BB chicken kemang!”

rafael menoleh ke arah tulisan besar nama restaurant yang terpajang diatas pintu masuk.


rafael semakin heran, kanapa putri dan gladis bisa ada ditempat yang sama. rafael pun langsung melihat lewat dinding kaca dari luar untuk memastikan.


ternyata benar, gladis dan putri tengah makan bersama.

“kamu jadi gak sih kesini?” tanya gladis masih lewat telepon.
“aku lagi gak didaerah kemang, kayanya jauh banget deh dari situ..aku gak bisa nyusulin kamu”
“oh ya udah.. kamu hati-hati ya” telepon dimatikan.

“kenapa?” tanya putri penasaran.
“cowok gue gak bisa dateng”
“ya udah gak apa-apa,”
“terus terus, gimana cowok lo? jadi kan dateng..telepon gih, kan gue mau liat..”
“kan tadi udah,, ya udah deh” putri pun menelpon rafael.

“maaf ya sayang, tadi aku ditelepon dani aku harus ke studio..” ucap rafael beralasan.
“ya udah deh, aku juga barengan kok sama temen aku, kamu hati-hati ya”
“oh oke, ya udah ya sayang..” telepon diakhiri.

“gimana?”
“sama, cowok gue juga gak bisa dateng..” ujar putri.
“ya udah, kita makan lagi aja..”

malam harinya saat semua anggota sm*sh berkumpul. rafael terlihat bingung, memikirkan antara gladis atau putri.


“kok bisa ya gladis sama putri temenan? sejak kapan ya.. lo tau gak ngga?” ucap ilham angkat bicara.
“gak tau gue, belakangan ini gladis jarang cerita sama gue” sahut rangga.
“tapi yang jelas sih, putri sama gladis itu sama-sama pacaran sama rafael” sergah bisma.
“raf, lo gak bisa kaya gini terus. lo udah permainkan mereka berdua! jadi lo harus ambil keputusan sebelum dari mereka ada yang sakit hati” ucap morgan mengusulkan.
“tapi gan..”
“lo musti tegas sama diri lo sendiri! lo harus berani ambil keputusan,,” sergah morgan memotong ucapan rafael.
“bener kata morgan! mau sampai kapan lo kaya gini terus?” bisma mengiyakan.
“oke, besok gue bakal ngomong sama gladis”
“sipp…” sahut reza mengangkat jempolnya.

keesokan paginnya. rafael mengajak gladis untuk bicara. mereka berdua bicara sambil duduk ditepian kolam air mancur.


“dis, kenapa sih selama di london kamu gak pernah hubungin aku?”
“ya kan aku sibuk sama sekolah aku disana,,”
“itu bukan alasan yang masuk diakal dis, sekarang tuh alat komunikasi udah gampang, dengan hubungan jarak jauh kita, harusnya sesibuk apapun kamu , kamu bisa hubungin aku! tapi kamu kok kesannya ngehindar dari aku. dulu aku sempet mau nyusul kamu, tapi anak-anak bilang kalo aku nyusulin kamu, nanti aku malah kecewa,,”
“maafin aku ya raf, demi tuhan aku gak ada maksud buat nyakitin kamu! raf aku tuh Cuma mau konsen sama sekolah ku”
“aku gak nyesel kok, kamu gak hubungin aku! soalnya dengan begitu, aku bisa cepet lupain kamu..soalnya sekarang aku gak ada rasa sedikitpun sama kamu”
“maksud kamu?”
“iya, udah lama aku anggap hubungan kita udah berakhir.. dan perlu kamu tau hubungan aku sama kamu udah selesai “
“jadi kita putus?”
“sorry kalo kamu gak siap,” rafael berdiri dan berniat pergi, namun gladis menahannya.

sementara itu, putri tengah berjalan di dekat gerbang sekolah. tak lama bel berbunyi, seluruh siswa langsung berlarian.

“kok udah bel sih jam segini?” gumam putri melirik jam ditangannya. ia pun melangkah lagi, namun tiba-tiba gelangnya putus dan jatuh. untungnya putri segera menyadarinya.


“kok putus sih? perasaan tadi gak kenapa-napa deh,,” ujar putri berusaha memperbaiki gelangnya.

“kenapa raf?? kenapa kamu baru bilang ke aku sekarang.. aku sayang banget sama kamu,aku yakin pasti ada cewek lain yang ngerebut kamu dari aku! raf, jawab pertanyaan aku. ! “ ujar gladis bercucuran air mata.
“apa karena ada cewek lain? kalo gitu aku mau , kamu cium aku buat yang terakhir kalinya!”lanjut gladis.
“kamu gila ya!!” rafael ingin pergi, namun gladis langsung menarik tangan rafael dan menciumnya.


putri yang tengah melintas, melihat mereka berdua berciuman. nafasnya terasa sesak saat melihat lelaki yang ia sayangi sedang berciuman dengan wanita lain. putri akan kecewa dan sangat membenci rafael karena sudah kesekian kalinya rafa menyakiti hatinya





sinopsis cinta cenat cenut “the planning” (rencana)

sebelumnya >> CCC #6
            putri yang tengah melintas, melihat mereka berdua berciuman. nafasnya terasa sesak saat melihat lelaki yang ia sayangi sedang berciuman dengan wanita lain.
----------
            seketika rafael langsung mendorong bahu gladis, saat melihat putri tengah memperhatikannya. dengan air mata masih mengaliri pipinya putri berlari ke dalam sekolah, bersamaan dengan rafael yang mengejarnya dari belakang.

            “put, dengerin aku dulu “ ujar rafael berusaha menghentikan langkah putri yang terus saja menghindarinya.
            “plakkkk..” refleks putri langsung menampar pipi rafael.”jahat ya lo raf, jadi selama ini lo pacarnya gladis? kenapa sih raf, pertama malam inagurasi, kedua, sekarang! lo macarin gue dan lo bhongin gue!”
            “dengerin aku dulu put,,”
            “udah lah raf, sebenernya lo itu ada dendam apa sih sama gue? sampe berkali-kali lo tega bohongin gue.. ! inget ya raf jangan pernah lo muncul dihadapan gue lagi..gue udah terlalu sakit! gue enek sama lo! ” putri bergegas meninggalkan rafa dengan penyesalan yang menggunung dibenaknya. personil sm*sh lain, yang sedari tadi memperhatikan pertengkaran rafael dan putri, langsung menghampiri. morgan berusaha menetralisir suasana ini lalu mengejar putri.

 ---------
            Sementara itu, gladis juga tak kalah sedih. ia masih duduk sambil menangis ditepian kolam. sambil memegangi kalung berliontikan huruf “R” dilehernya, ia berniat membuang kalung itu, namun rangga datang menghampiri. segera gladis memeluk sahabatnya itu, dan mengurungkan niatnya untuk membuang kalungnya.

-----------
“kenapa sih lo gak bilang sama gue, kalo rafael itu pacaran sama gladis?” ujar putri masih menangis sendirian terduduk di tangga.
            “setahu gue, rafael udah gak anggap gladis sebagai pacarnya lagi. mereka udah lost contact selama dua tahun” jelas morgan yang duduk disampingnya.
            “ya kenapa lo gak bilang sama gue? dan lo malah nyuruh gue jadian sama rafael..” putri mengalihkan pandangannya ke sisi lain.
            “karena gue tau, rafael suka sama lo dan gue juga tau kalo lo juga suka sama dia! kenapa sih kalian harus sembunyiin itu?”
            “bisa gak, lo tinggalin gue sendiri?” pinta putri dengan suaranya yang sedikit sayu. putri mengira kalau morgan masih disampingnya, namun saat menoleh ternyata morgan sudah tak ada.

---------------
             “jadi mereka pacaran, sejak kapan?” tanya gladis pada rangga yang saat itu menemaninya disebuah café.
            “sebelum kamu ke jakarta mereka udah jadian dis, rafael udah bener” ngelupain kamu dis”
            “jadi, cowok yang selama ini diceritain putri itu rafael?”
            “kamu gak akan bisa ngerubah perasaan rafael, mending kamu lupain dia. lagi pula aku masih ada disini kok buat kamu,.”
            “kayanya hari ini aku gak bisa konsen,,”
            gladis meraih tasnya dan beranjak pergi dengan wajah masih terlihat murung.

-------------
“udah lah raf, nanti juga putri biasa lagi..” bisma berusaha menenangkan rafael yang masih galau.
            tak lama morgan datang dan langsung melontarkan pukulannya tepat ke pipi kiri rafael. seketika mereka berdua langsung dilerai oleh yang lain.
            “kalo lo gak bisa serius sama putri, mendingan lo putusin dia dan balik sama  gladis!” ucap morgan sambil menunjuk wajah rafael.
            “kok lo malah nyuruh gue putusin dia? bukannya lo sendiri yang ngerencanain semua ini, waktu di restaurant lo sengaja nyuruh putri dateng dan..”
            “gue suka sama putri!” ucap morgan memotong penjelasan rafael.tapi dia suka sama lo, gue Cuma pengen liat putri bahagia.. itu aja! kalo lo berani nyakitin dia lagi, gue gak akan segan-segan ngerebut dia dari lo!”
            “jadi lo ngncam gue??”
             “kalo lo merasa terancam, jangan nyakitin dia lagi..” morgan langsung melangkah pergi.

-------------
            tanpa mengucapkan salam, putri langsung membuka pintu kamarnya dan duduk ditepian ranjang sambil menangis sejadi-jadinya. ibunya merasa heran dengan apa yang terjadi, Langsung menghampiri dan duduk disampingnya.
            “put, kamu kenapa pulang nagis-nangis gini? kamu ada masalah sama rafael??” belum sempat putri menjawab, ayah datang dan ikut heran denganapa yang terjadi pada anaknya itu.
            “pasti gara-gara si rafael! itu anak ngapain kamu lagi, sampe bikin kamu nangis gini! kemana itu anak sekarang, biar ayah samperin sekarang!” ujar lukman, penuh emosi.
            “dengerin penjelasannya putri dulu dong yahhhh!!” protes ibu.
            “dari awal ayah kan udah bilang, rafael itu gak baik!  udah sombong, belagu.. gak sopan!”
            “ayah! rafael itu baik.. “ ibu membela rafael.
            “aduuuuhhhh!!!!” tiba-tiba putri angkat bicara .”ayah sama ibu tuh kenapa sih? rafael tuh gak kaya gitu,, tapi ya Cuma gitu.. hiksss”

----------
            gladis duduk dengan wajah sayunya di tepian ranjang memegang sebuah kotak berisi kenangannya dengan rafael. sebuah gantungan HP boneka beruang kecil, fotonya berdua dan sebuah kotak musik berbentuk hati. jika ingat kejadian waktu rafael memutuskan hubungannya, sungguh miris rasanya.
            gladis langsung melempar kotak musik ditangannya. ia mencengkram kepalanya sendiri. menangis sejai-jadinya seolah menjadi jalan keluarnya untuk saat ini. gladis berusaha mengontrol emosinya, ia mengambil ponsel ditasnya dan langsung menelpon seseorang diseberang sana.
            “halo tante, apa kabar? ini aku gladis..” ucapnya pada seseorang di telepon.

---------------
            “tok-tok-tok” berkali-kali rafael mengetuk pintu rumah putri.  tak lama ibu putri keluar dan menyapanya hangat, tapi tidak dengan ayahnya yang tiba-tiba muncul dari dalam rumah.
            “ngapain kamu kesini?” ujar lukman dengan nada suara emosi.
            “malem om”
            “asal kamu tau ya! gara-gara kamu si putri nangis, memangnya kamu apain dia hah??”. lukman masih terus saja memearahi rafael.
            putri bersandar dekat jendela kamarnya sambil mendengar setiap ucapan yang terlontar dari bibir ayahnya. wajahnya semakin sayu terlihat, karena bingung pada perasaannya sendiri.
            “kamu mending pulang sana!! pergi dari sini!!” usir lukman menunjuk ke arah pagar rumahnya.
            “tapi om, aku kesini mau minta maaf sama putri, sama om juga”
            “gak ada maaf-maafan ! kamu pulang aja sana.. pergi!!” lagi-lagi lukman menunjuk ke arah pagar rumahnya dan mengajak isterinya masuk ke dalam meninggalkan rafa yang beridiri mematung dihalam rumah.
            rafael teringat kembali ucapan morgan “kalo lo berani nyakitin dia lagi, gue gak akan segan-segan ngerebut dia dari lo!”
            “put aku gak akan ninggalin tempat ini, sampai kamu mau nemuin aku put!!!” ujar rafael setengah berteriak.
            “heh!! malem-malem teriak-teriak begitu! mau saya panggilin pak RT!” sergah lukman yang langsung keluar rumah dan menghampiri rafael.
            “aku gak akan pergi om! sampai putri mau temuin aku,, ! aku Cuma mau jelasin ke putri apa yang sebenarnya!!”
            “udah pulang sana!!! pulangg!!!” untuk ke sekian kalinya lukman mengusir rafael.
            dikamarnya, putri masih terjaga padahal hari sudah sangat larut. bimbang dihatinya membuat ia sulit memejamkan mata.
            beberapa kali terdengar bunyi gemuruh tanda akan turun hujan, cahaya kilat pun mulai menemani rafael yang masih berdiri di halaman rumah. tetes demi tetes air hujan mulai turun, lama-kelamaan semakin deras. semangat rafael untuk meminta maaf pada putri, tak luntur oleh hujan deras malam itu.
            putri duduk di dekat jendela kamarnya sambil memeluk kedua lututnya yang ditekuk .sesekali ia mengintip keluar melihat rafael masih berdiri tanpa rasa lelah menunggunya. tak terasa butiran bening air mata mengalir di pipi putri, ia bahkan masih belum bisa menerima ini semua.
            putri mengalah. ia keluar membuka pintu rumah dan berdiri memandangi rafael yang tengah menunduk lesu dari teras.
            “mau  lo apa sih raf? lo mau ngomong apa?” ujar putri setelah beberapa lama mereka terdiam.
            “aku udah putus sama gladis, plis kamu percaya sama aku! gak ada sedikitpun niat untuk nyakitin kamu lagi, dan soal kejadian tadi pagi itu semua diluar dugaan put. aku gak mungkin nyakitin kamu lagi, plis put maafin aku! aku janji gak akan ngulangin ini lagi!”
            “terus aja, terus aja lo kaya gini! minta maaf terus lo ulangin! baikan ,, terus nyakitin,, kenapa sih raf? gue capek sama lo! udah lah raf, mendingan sekarang lo pulang aja, hidup gue udah susah raf, jangan bikin gue tambah susah!!” jelas putri dengan berlinang air mata.terasa sesak dadanya jika ingat berapa kali sudah rafael menyakiti hatinya.

-----------------
keesokan paginya.
            rafael baru sampai rumah saat matahari sudah muncul di ufuk timur. ia sampai rela kehujanan dan tidak tidur demi putri.
            “mama?” gumam rafael yang melihat revalina sudah ada di rumahnya.”kok mama ada disini?”
            “kamu dari mana, kok jam segini baru pulang?”
            “hmm, aku ,, “
            “rafa nginep dirumahnya bisma tante..” sahut gladis yang tiba-tiba telah berdiri dibelakangnya.”semalem dia telepon aku kok! katanya dia mau latihan buat perform sama anak-anak sm*sh..! iya kan raf?” gladis memandang rafael.
            “hmm, iya ma.. oh iya, mama pulang kok gak ngasih tau rafa?”
            “tadinya mama emang gak ada rencana pulang, karena harus ke belanda, tapi mama berubah pikiran lalu ke jakarta dulu dan, tadi gladis yang jemput mama ke bandara” rafael hanya melirik gladis heran, “ oh ya raf, minggu depan amam mau merayakan ulang tahun mama disini,  jadi kamu siap-siap ya, kita akan kedatangan tamu penting dirumah ini” tak lama ponsel revalina berdering “moshi moshi, haikk” ia langsung beranjak setelah mendapat telepon itu.
            “kamu udah bilang ke mama kalo kita putus?”tanya rafael memandang gladis.
            “sorry ya raf, tadinya aku mau bilang itu, tapi mama kamu keburu seneng pas dia tau aku lagi dijakarta, dan aku gak mau ngerusak mood mama kamu,, aku janji bakal ngomong secepatnya sama mama kamu, hmm oh iya soal hubungan kamu sama putri aku udah tau kok, maafin aku ya raf soal kjadian ekmarin aku benr-bener khilaf.. soal putri kebetulan aku kenal dia ! kalo dia marah sama kamu aku bisa kok ngomong baik-baik sama dia..”
            “emangnya kamu mau ngomong apa sama putri?”
            “aku ngomong kalo kita berdua udah gak ada hubungan apa-apa..dan putri berhak jadi pacar kamu. tenang aja raf, aku udah ngerelain semuanya kok”
            “kamu yakin mau ngomong kaya gitu sama putri?”
             “iya raf, “
            “makasih ya,, hhmm aku ganti baju dulu ya basah banget soalnya” rafael beranjak pergi.

------------------
            disekolah, gladis menghampiri putri yang tengah berjalan menuju pintu sekolah. gladis meminta maaf dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. putri pun berusaha memakluminya, walau masih agak bimbang.
            “gimana hubungan lo sama rafa?”
            “udah berakhir..” jawab putri lesu.
            “apa gara-gara gue?”
            “udah dong dis, jangan salahin diri lo sendiri terus! semua ini emang harus berakhir,,”
            “jujur put, sebenernya lo masih sayangkan smaa rafael” putri tak menjawab. tatapan dan hatinya berkata iya.”sebenernya rafael sakit..”
            “sakittt???” pputri terkejut mendengarnya.

------------------
            “untung nyokap lo sibuk sama bisnisnya” ujar bisma pada rafael yang tengah diperiksa sokter dikamarnya.”kalo dia tau lo sakit, bisa-bisa lo dibawa ke singapur Cuma gara-gara sakit panas doang”
            “tau tuh, gara-gara gladis nelpon nyokap gue, dia malah jadi stay dijakarta deh,” sahut rafael dengan suara sayup terdengar.
            “bukan gara-gara gladis juga kali” tuba-tiba rangga angkat bicara. “seharusnya lo seneng, kan jarang-jarang nyokap lo dijakarta” rafa tak menjawab. dokter yang emmeriksanya keluar dan tak laam gladis datang bersama putri.
            “hy gladis…” sapa dicky semangat.
            “hayy.. guyss”
            “loh? kok ada putri..?” ilham ikut heran.
            “kita kesini mau jengukin rafa, sekalian ada yang mau putri omongin ke rafael.. iya kan put?” gladis menatap putri.
            “mau ngomong apa put?” rafael memberanikan diri bertanya dengan suaranya yang masih sayup terdengar,.

            “gak kok, gue gak mau ngomong apa-apa”
            “raf, putri tuh masih sayang sama kamu!” akhirnya gladis yang angkat bicara “kalian jangan berantem ya gara-gara aku..aku restuin kalian berdua kok..”
            “cieeeee,, udah balikan nih ceritanya..” goda dicky.
            “iya nih, masih malu-malu aja..”ucap reza tak mau kalah diiringi gelak tawa yang lain.
            “kalian jangan berisik dong! gue lagi sakit tau” protes rafael.
            “apa deh!  lagi sakit aja bisa marah-marah” putri justru balik protes.
            “badan ku tuh panas, coba deh pegang!” rafael menarik tangan putri dan meletakannya di keningnya.
            “apaan sih..” putri langsung menarik tangannya,
            “cieeee… ihiyyy” yang lain masih saja menggoda putri.
            “kamu yakin gak kenapa-kenapa?” ucap rangga pada gladis yang menghampirinya.
            “iya lah, gak apa-apa kok”
morgan terlihat kurang senang, ia langsung beranjak dari ruangan itu.

------------------
“eh bis., emang bener nyokapnya rafa mau ngadain pesta ultah di jakarta?” tanya dicky saat semua berkumpul kecuali rafael.
            “kata nyokap gue sih gitu, eh anak-anak 7icon juga diundang tuh katanya!” bisma menunjuk layar televisi yang sedang memutar video clip salah satu lagu 7icon.
            “anak-anak 7icon itu?? kalo gitu gue meu deketin si…”
            “eittsss,, main deketin aja ! gue dulu dong..huuuu” bisma langsung memotong ucapan ilham.
            “nahhhh.. ini dia baru nongol!” ujar dicky saat melihat rafael muncul dari balik pintu.”eh raf, putri diundang ke ultah nyokap lo??”
            “undang aja lah raf, sekalian kenalin ke nyokap lo..” rangga menyarankan.
            “jangan, “
            “kenapa gak boleh?” ilham heran kenapa morgan tidak setuju.
            “ya, gue cuma ngerasa aja kalo putri gak akan nyaman ada disana”
            “maksud lo apa putri gak boleh dateng ke pesta nyokap gue?”
            “tapi bener juga sih raf, orang kaya putri gak akan bisa ikut pesta itu gitu aja. lagi pula nyokap lo kan gak ngundang orang sembarangan” bisma mengiyakan.
            “intinya putri kan gak kaya orang berkelas..dandanin aja kaya orang berkelas!!” ilham menyarankan.
            “emangnya lo mau dandanin dia??” sergah reza.
            “serahin semuanya ke gue..”gladis tiba-tiba datang dan berdiri disamping rafael.
            “oh iya bener, kan ada gladis! serahin aja semuanya ke dia..” dicky setuju.
            “aku jamin putri akan jadi putri yang paling cantik dipesta ultah mama kamu!”
            “makasih ya dis..” ucap rafael sungkan.

--------------------
“tok-tok-tok”berulang kali gladis mengetuk pintu rumah putri. tak lama putri keluar.
            “gladis? masuk yukk..”
            “gak usah put, aku disini aja.. hmm nanti malem kamu dateng kan?
            “dateng kemana?
            “ke ultah mamanya rafa”
            “aku kan gak diundang”
            “jelas-jelas kemarin rafa bilang kalo kamu diundang”
            “tapi rafa gak bilang ke aku”
            “mungkin dia sibuk , soalnya kan yang dateng orang penting semua. dan mungkin dia juga lagi belajar tentang toro grup ,”
            “pasti yang dateng orang kaya semua ya..dan pasti mewah! orang kaya aku mana pantes dateng ke pesta itu”
            “tenang aja put, kan ada aku”

-------------
            malam harinya, pesta terlihat formal namunsantai. semua rekan bisnis toro grup hadir disana. termasuk ayah morgan dan tak lupa para wartawan.

            Diruangan lain, revalina memandangi dengan seksama sebuah foto besar yang terpajang di atas dinding. foto almarhum ayah rafael.
            “ma,,mama kok masih disini? tamu udah pada dateng..”
            “mama tiba-tiba kangen sama papa kamu raf, kalau dia masih hidup mungkin mama masih punya banyak waktu sama kamu”
             “mama tenang aja, kan masih ada aku”
            “mama yakin kamu adalah pewaris toro grup yang baik, kalau papa masih hidup pasti dia bangga sama kamu”


------------
            putri datang ke pesta bersama gladis. putri mengenakan gaun pendek berwarna putih sedangkan gladis menggunakan gaun berwarna hitam.
            “aduh put, ada yang ketinggalan dimobil ,, aku ambil dulu ya.” gladis langsung beranjak meninggalkan putri yang masih berdiri didepan. beberapa kali ia melihat para pengusaha yang datang dengan mobil mewah, itu membuatnya semakin gugup.
            “maaf, bisa saya liat undangan anda..?” tanya seorang penerima undangan pada putri.
            “hmm undangan saya sama itu… sama temen saya” tiba-tiba kedua penjaga langsung memegangi lengan putri.
            “ehh, pak undangannya itu sama temen saya”
            “anda tidak bisa masuk kedalam jika tak ada undangan” lanjut si penerima undangan tadi.
            “kan saya udah bilang, undangannya sama temen saya! bapak kan liat sendiri tadi,,” putri berusaha membela diri. namun ucapan putri tak digubris sama sekali. penjaga membawanya mendekati gerbang. untungnya morgan datang tepat waktu dan bisa mengajak putri kedalam.
            “kenapa ?”
            “tau tuh, si gladis tadi lama banget ninggalin gue..”

            didalam ruangan pesta, semua terlihat mewah. begitu pula dengan bisma yang datang dengan 3 orang wanita anggota dari 7 icon, dan juga ilham bersama 4 wanita yang juga anggota 7icon.  setelah bisma dan ilham memperkenalkan para wanita disamping mereka, tak lama revalina dan rafael terlihat sedang menuruni tangga menemui para tamu undangan.
            tak lama berselang setelah para anggota 7 icon memutuskan untuk menemui tamu undangan yang lain,  morgan dan putri muncul dari ambang pintu.
            “put, kamu cantik banget..” puji bisma.
            “eittss, kinclong dikit langsung dibilang cantik! coba kalo pake seragam..!” ilham langsung komentar.
            “tapi serius, kamu cantik banget malam ini..” puji bisma lagi. rafael yang hari itu menggunakan jas hitam sama seperti anggota sm*sh yang lain ,juga sepertinya terpesona dengan penampilan putri.
            “thanks ya gan udah anter putri kesini.. hmm put kamu cantik banget”
            “makasih”
            “hmmm sorry ya agak lama” tiba-tiba gladis baru muncul.
            “bisa bicara sama lo gak?” pinta morgan pada gladis, dan mengajaknya bicara agak jauh dari yang lain. “punya rencana apa sih lo ama putri?”
            “lo ngomong apa sih?rencana apa?”
            “lo pasti punya rencana kan, dibalik semua ini? lo baikin dia, lo deketin dia sama rafael!”
            “gue gak ngerti deh! kok lo bisa sih nuduh gue!!”
            “lo sengaja kan ninggalin dia diteras? biar bikin dia malu?”
            “oke! gue jujur.. gue gak rela rafa milih putri! lagi pula putri bukan tandingan gue.. ! dan gue bakal ngerebut rafael lagi, gimanapun caranya!” morgan yang mendengar pengakuan gladis tidak begitu kaget. morgan sudah bisa membaca semua rencana gladis selama ini.

            perbincangan mereka berdua, berakhir setelah revalina meminta semua tamu undangan berkumpul. revalina mengucapkan beberapa kalimat sambutan hingga ia memperkenalkan rafael yang akan dijadikan sebagai pewaris tunggal toro grup.
            “saya juga mengumumkan kalau hari ini, saya akan meresmikan pertunangan antara anak saya, rafael dan gladis sinta..” ucapan revalina tadi berhasil membuat yang lain terkejut. sedangkan tamu undangan yang tidak mengetahui apa sebenarnya hanya bisa bertepuk tangan.

            rangga ,juga terkejut, terlebih putri yang merasakan sakit yang amat sangat dihatinya.

3 komentar:

rida mengatakan...

wahhh....kren bnget!!! Good luck deh buat cccnya....kta nggu episod slanjtnya ya...

Evinda OctavianaS_ mengatakan...

waw, gilaa lengkap banget...siip dah keren banget mantaappp...lanjutin terus yak...i like it !!!

Farah Halim Afiff mengatakan...

makasih ya....