SM*SH

Kamis, 14 April 2011

PROFIL - DICKY M PRASETYO

Dicky Muhammad Prasetya: Dapat Panggilan "Yupi" dari Penggemar

Penggemar menyebut Dicky Muhammad Prasetya (17) sebagai “Si Behel” atau “Yupi”. Tentang sebutan “si behel”, cowok imut yang akrab disapa Dicky mengaku heran. Pasalnya, bukan cuma dia anggota SM*SH yang menggunakan behel. Tapi untuk sebutan “yupi”, anak tengah dari tiga bersaudara pasangan Kinkin Dasikin Djohari-Sri Yetti Mulyawati mengakuinya sebagai buah dari kesalahan pribadi.

“Waktu itu ada penggemar yang ngikutin kegiatan kami. Terus aku kepergok lagi berebut Yupi (gula-gula kenyal) sama Rangga. Sejak itu mereka panggil aku Yupi. Bahkan sekarang setiap manggung, ada saja yang kasih aku Yupi. Banyaknya sampai bisa untuk buka toko. Hahaha,” ungkap Dicky.

Tawa Dicky demikian riang saat membagi kisahnya kepada kami. Penggemar membuntuti dan memberinya panggilan spesial, anugerah tak terkira bagi cowok kelahiran Bandung, 18 Juni 1993. “Enggak nyangka bisa sampai begini,” aku Dicky yang diajak bergabung ke SM*SH berkat kepiawaiannya menari.

Dicky di kalangan teman-teman sekolah dikenal sebagai penggemar fanatik segala hal yang berbau Korea, termasuk musik dan fenomena boy band-nya yang tengah booming. Sedikit-banyak, ada hasrat Dicky untuk bisa meraih mimpi di industri hiburan. “Teman-teman aku di sekolah pada bilang, pasti aku senang, karena sekarang (bersama SM*SH) bisa mirip idola. Ya memang senang banget,” serunya.

Sejak awal Dicky menyikapi positif tawaran menjadi boy band. “Kapan lagi, kenapa tidak dicoba?” kata Dicky. Pengidola Lady Gaga itu secara jujur mengaku tidak memiliki kemampuan menyanyi mumpuni. Waktu kecil Dicky sempat ikut beberapa lomba menyanyi, hanya saja tidak diseriusi.

“Yang aku pikirkan waktu menerima tawaran ini, menyanyi itu kan masih bisa dilatih. Lagi pula ada bakat jugalah sedikit. Hahaha. Dan sekarang vokal aku sudah cukup membaik. Hasil latihan dengan guru vokal,” klaimnya.

Tentu saja, menjadi tenar tidak melulu tentang kesenangan. Ada risiko khas dunia keartisan yang sekarang telah dirasakan Dicky. Salah satunya kesibukan yang semakin meningkat. Apalagi Dicky masih tercatat sebagai siswa kelas 3 di SMA BPI 1 Bandung.

“Harus pintar-pintar mengatur jadwal biar dua-duanya -- pendidikan dan karir -- tetap berjalan. Tapi paling kerasa sih, ngumpul sama teman-teman saja sekarang sudah tidak bisa. Ya, mau bagaimana lagi? Memang harus fokus di sini dulu sekarang,” ujar Dicky tanpa maksud mengeluh.

Untungnya keluarga memberi dukungan penuh. Sekadar mengilas balik, Dicky memberi gambaran tentang sosok ibunya sebagai orang yang sangat pengertian terhadap keinginan anak-anaknya.

“Dulu waktu aku tertarik belajar menari, mama langsung menyuruh menyeriusinya dengan ikut sanggar. Kata mama, kalau suka ya harus sekalian ikut kegiatan yang jelas,” kenangnya.

Kini bersama SM*SH, Dicky mulai berani menargetkan mimpi selanjutnya. Penyuka warna hitam, biru, dan pink ini ingin selanjutnya lebih terlibat dalam segala urusan grup. Urusan kostum panggung saja Dicky mengaku turut memberi masukan dan ide. Termasuk kelak dalam urusan membuat lagu.

“Ada niatan untuk bisa bantu di situ. Mudah-mudahan nanti ada kesempatan,” harap Dicky. Karena SM*SH rencananya akan rilis album di tahun ini, siapa tahu kesempatan itu benar ada, ya?

Tidak ada komentar: