SM*SH

Kamis, 14 April 2011

Ep #8: ‘The Old Man’ (Lelaki Tua)

Putri bahkan anak-anak SMASH terkejut dengan keputusan Revalina yang mengumumkan pertunangan Rafael dan Gladis. Seketika itu juga Putri langsung pergi dari pesta ulang tahun itu. Rafal langsung mengejarnya. Rafael pun mencoba menjelaskan kalau dia tak tau apa-apa soal pertunangan itu. Tetapi Putri menolak penjelasan Rafael dan meninggalkannya. Saat Rafael hendak mengejar Putri, Gladis memanggilnya dan meyakinkan Rafael untuk memberi Putri waktu untuk menenangkan diri. Saat Rafael pergi, Rangga menghampiri Gladis dan menanyakan soal keterlibatan Gladis dalam rencana pertunangan tersebut. Namun Gladis tak mengakuinya di depan Rangga.
Sementara itu Rafael meminta mamanya untuk membatalkan pertunangannya dengan Gladis. Tapi Revalina tetap pada keputusannya. Bagi Revalina, Rafael sudah harus mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pemimpin, baik di keluarga maupun di perusahaan Toro Grup.  Revalina begitu yakin kalau Rafael kelak akan memimpin perusahaan itu. Mendengar alasan ini, Rafael pun tak berani kerkilah lagi.
Putri yang di rumah tampak sedih membuat Ayah dan Ibunya khawatir. Ayah Putri menduga kalau Putri sedih karena Rafael. Ayah Putri pun ingin memberi perhitungan dengan Rafael. Namun Ibu Putri melarang Ayah Putri untuk melakukan hal itu. Putri pun tak berani menceritakan hal yang sebenarnya sehingga ia tak bicara apa-apa soal apa yang membuatnya sedih.
Berita pertunangan Rafael dan Gladis menghebohkan seluruh SMU Harapan. Guntur dan Zee yang mendengarnya terkejut. Zee langsung meminta konfirmasi berita itu pada Gladis langsung. Zee kecewa terhadap Gladis yang tidak memberi tahu dan tidak mengundangnya. Tapi Gladis bilang kalau pertunangan itu bukan dia yang mengadakan, tetapi mama Rafael sendiri. Zee agak kesal pada Gladis, tapi 2 temannya malah memberi  selamat pada Gladis.
Gladis lalu menemui Putri dan pura-pura minta maaf padanya soal ketidak tahuannya tentang Rencana pertunangan itu. Putri tampak tak mempermasalahkan hal itu, namun saat ia sendiri, Putri malah menangis sedih. Morgan yang melihat Putri menangis memberinya sapu tangan. Morgan heran melihat Putri. Setau Morgan dulu dia begitu kuat dan tangguh. Tapi kali ini ia begitu lemah karena cinta. Putri sendiri bingung kenapa dia bisa jadi cengeng karena cinta. Putri bahkan membayangkan kalau saja Morgan yang menjadi pacarnya mungkin dia ngga akan merasa sakit seperti saat itu. Putri lalu menangis di pelukan Morgan. Morgan hendak membalas pelukan Putri, tapi ia mencoba menahan keinginan itu.
Rafael lalu mencoba bicara lagi pada Putri. Ia memohon untuk diberi kesempatan agar ia bisa meyakinkan mamanya untuk membatalkan pertunangan itu. Gladis yang mendengar hal ini langsung panik. Ia pun mengadu kepada Revalina. Di depan Revalina, Gladis memutarbalikan fakta soal hubungan Rafael dan Putri. Ia pun memfitnah Putri yang telah merebut Rafael darinya. Kontan Revalina marah dan berniat menemui Putri. Putri yang sedang diantar ayahnya pun dicegat oleh Revalina. Di sini Revalina meminta Putri untuk menjauhi Rafael kalau tidak, ia akan menghancurkan keluarganya. Ayah Putri pun tak terima dengan ancaman itu. Begitu juga dengan Putri. Dengan berani Putri bilang kalau Revalina boleh saja memintanya menjauhi Rafael, tapi tidak perlu mengancam keluarganya.
Putri cerita semua tentang ancaman Revalina pada Guntur dan memutuskan untuk menjauhi Rafael. Begitu melihat anak-anak SMASH datang, Putri langsung saja menghindar karena ada Rafael. Guntur yang hendak menghindar juga, tak berhasil lolos dari SMASH. Anak-anak SMASH pun memaksa Guntur memberi tau apa yang terjadi pada Putri. Guntur terpaksa bilang soal Mama Rafael yang menemui Putri. Rafael langsung kesal dan berniat menemui mamanya.
Melihat keadaan Putri yang akhir-akhir ini tampak sedih, Ayah Putri lalu mengajak Putri memancing untuk refreshing. Di tempat pemancingan, mereka memancing bersama seorang kakek-kakek (Hengky Solaiman) yang tertidur saat sedang memancing. Putri dan Ayahnya sempat bergurau mengomentari kakek itu. Namun tiba-tiba kakek itu terbangun karena kaget melihat umpannya dimakan ikan. Kakek itu berusaha menarik kailnya, namun ia malah terjebur ke kolam. Putri dan ayahnya kaget. Putri pun berusaha menolong kakek itu. Saat kakek itu disadarkan ditepi kolam, kakek itu sempat terbangun dan meanggil Putri dengan sebutan “Princess” sebelum akhirnya pingsan lagi.
Kakek itu lalu beristirahat di tempat tinggal Hasan (Julian Kunto), seorang lelaki yang mengaku sebagai anak kakek tersebut. Putri berjanji akan datang lagi untuk menjenguk si kakek sekaligus mengembalikan pakaian kering Hasan yang dipinjam Putri. Hasan pun dengan senang hati mempersilakannya karena menurut Hasan, ayahnya pasti sangat senang bisa bertemu penolongnya. Sementara itu, Rafael marah pada mamanya yang sudah menemui Putri dan mengancamnya. Rafael bahkan mengancam kalau sampai mamanya menghalangi hubungannya dengan Putri, ia tak akan segan berbuat yang lebih nekat. Mendengar hal ini Revalina tampak begitu marah.
Gladis senang saat mendapat telfon dari Rafael. Namun ternyata Rafael menanyai soal apa yang dikatakannya sampai-sampai Mama Rafael mendatangi Putri dan mengancamnya. Gladis berkilah kalau dia tidak bilang apa-apa. Namuan Rangga menangkap glagat Gladis yang sedang berbohong. Rangga pun meminta Gladis untuk jujur padanya karena ia tak ingin Gladis berbuat nekat hanya untuk mendapatkan Rafael kembali. Tapi Gladis malah kesal pada Rangga.
Gladis lalu menemui Morgan untuk memastikan kalau Morgan tidak memberi tau Rafael soal keterlibatannya dalam rencana pertunangan malam itu. Morgan hanya bilang kalau dia tidak setuju dengan cara Gladis yang membuat Rafael menderita. Gladis jadi heran apa yang membuat Morgan begitu peduli pada Rafael. Ternyata Gladis akhirnya tau kalau Morgan bukan peduli pada Rafael, melainkan Putri. Gladis langsung mengambil kesempatan ini untuk membujuk Morgan agar mendekati dan mendapatkan Putri. Dengan begitu Rafael akan tetap menjadi miliknya. Morgan pun bingung. Ia lalu bercerita pada Mamanya soal kesempatannya untuk mendapatkan Putri. Morgan merasa takut kalau dia tak bisa mendapatkan hati Putri. Tak disangka, mama Morgan yang selama ini diam, tiba-tiba bicara dan hanya bilang pada Morgan; “Kejar Dia”
Putri mampir ke pemancingan untuk melihat keadaan kakek yang ditolongnya. Kakek itu terkejut dan tak menyangka kalau orang yang menolongnya adalah seorang gadis cantik. Melihat kakek itu hendak pergi memancing lagi Putri jadi khawatir kalau kakek itu jatuh lagi ke kolam. Kakek itu lalu mengajak Putri untuk ikut memancing dengannya supaya Putri tak khawatir lagi. Putri sangat menikmati saat-saat memancing bersama kakek. Rasanya beban masalahnya selama ini bisa hilang begitu saja. Kakek itu penasaran dengan masalah Putri. Akhirnya Putri pun menceritakan semua masalah cintanya. Kakek itu lalu memberi nasihat untuk Putri:
Kakek: Walau fisik kakek keliatanya sudah mulai menua, tapi mata kakek tidak. Dan kakek juga bisa melihat dari mata kamu. Satu hal yang kakek lihat, semangat.
Saat kembali ke sekolah, semua murid dihebohkan dengan kabar pengumuman yang menyatakan kalau beasiswa Putri dicabut. Putri yang mengetahui hal ini sangat kesal sekaligus sedih. Baginya, orang yang punya kuasa begitu gampangnya bertindak seenaknya mencabut beasiswa. Sedangkan dia selama ini berjuang mati-matian untuk mendapatkan beasiswa itu tak bisa berbuat apa-apa. Morgan yang kasian melihat Putri akhirnya menawarkan diri untuk mengantar Putri pulang. Namun Putri tak mau pulang dan meminta Morgan mengantarnya ke pemancingan karena tempat itulah yang akhir-akhir ini membuatnya tenang.
Sementara itu Rafael yang mengetahui beasiswa Putri dicabut langsung menemui mamanya dan protes. Namun saat keduanya sedang bersitegang, Revalina mendapat telfon penting yang mengharuskan Rafael, Morgan dan Rangga datang ke rumah Morgan. Morgan yang dalam perjalanan mengantar Putri lalu mengajak Putri ikut karena mungkin saja permasalahan pencabutan beasiswa Putri bisa diatasi.
Saat sampai rumah Morgan, Putri terkejut melihat Revalina, Rangga dan Rafael juga ada di sana. Revalina sempat memarahi Morgan yang membawa Putri ke rumahnya. Rafael membela Putri. Namun keributan itu berhenti saat tiba-tiba kakek yang selama ini ditemui Putri muncul bersama dengan Mama Morgan. Rafael, Rangga dan Morgan bahkan terkejut sambil memanggil kakek itu dengan sebutan ‘kakek’. Semua tampak tertegun. 
 

Tidak ada komentar: